
JURNALIS.CO.ID – Laju pertumbuhan penduduk dan kendaraan di Kota Pontianak yang semakin pesat menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Pontianak.
Kondisi tersebut dinilai berpotensi menimbulkan kemacetan sekaligus menurunkan tingkat keamanan dan keselamatan berlalu lintas.
Sebagai langkah antisipatif, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak menggelar Pelatihan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Tahun 2025, yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Senin (13/10/2025).
Edi menegaskan, peningkatan kapasitas dan kedisiplinan aparatur menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan mobilitas di kota yang terus berkembang.
“Kita melihat pertumbuhan penduduk dan kendaraan di Pontianak meningkat pesat. Jalan-jalan mulai padat, terutama pada jam sibuk. Karena itu, petugas Dishub harus bekerja profesional, memahami aturan, dan melayani masyarakat secara humanis,” ujarnya.
Ia menambahkan, posisi pelabuhan sungai yang berada di pusat kota turut memicu meningkatnya arus kendaraan barang dan angkutan berat.
Situasi ini menuntut kesiapsiagaan petugas agar kelancaran dan ketertiban lalu lintas tetap terjaga.
Lebih lanjut, Edi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara Dishub, kepolisian, dan TNI, termasuk unsur Angkatan Laut, Angkatan Udara, serta Angkatan Darat.
“Kita memerlukan tenaga-tenaga yang andal, paham aturan, dan mampu menjadi pembina masyarakat di jalan raya. Bukan sekadar menertibkan, tetapi juga mengedukasi,” tambahnya.
Pelatihan yang diikuti para ASN Dishub Pontianak ini juga menghadirkan pelatih dari Komando Daerah Angkatan Laut (Koderal) 12. Edi mengapresiasi keterlibatan Koderal dalam membentuk karakter disiplin peserta.
“Saya harap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan teknis, tanggung jawab, dan etos kerja petugas Dishub dalam memberikan pelayanan publik,” tuturnya.
Kepala Dishub Kota Pontianak, Trisna Ibrahim, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerja sama berkelanjutan antara Dishub dan unsur TNI-Polri, termasuk PROPAM, PROVOS, dan Ditlantas Polda Kalbar.
“Kami sudah lama bersinergi dengan unsur TNI dan Polri dalam pengawalan, pembangunan, serta pengawasan di jalan raya. Pelatihan ini diharapkan memperkuat kemampuan petugas Dishub agar semakin profesional dan disiplin,” ujarnya.
Trisna juga menyoroti masih maraknya kendaraan tronton dan trailer yang beroperasi di luar jam yang telah diatur dalam Peraturan Wali Kota Nomor 48 Tahun 2016 tentang jam operasional kendaraan berat.
“Kita berharap melalui pembinaan dan simulasi, teman-teman di Dishub semakin paham SOP di lapangan, termasuk penanganan kecelakaan lalu lintas jika terjadi saat patroli,” katanya.
Ia menambahkan, materi pelatihan turut mencakup penanganan insiden agar tidak menimbulkan kesalahan prosedur maupun masalah hukum di kemudian hari.
Selain itu, Dishub menekankan pentingnya pelayanan yang ramah dan edukatif.
“Sesuai arahan Bapak Wali Kota, semua pelayanan harus dilakukan dengan pendekatan humanis. Tidak perlu arogan atau marah-marah dalam menindak pelanggaran. Edukasi masyarakat dengan cara yang baik dan terukur,” tutupnya.(rdh)




















Discussion about this post