
JURNALIS.CO.ID – Anggota DPRD Kalimantan Barat, Suib, menyoroti kesenjangan fasilitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Dalam kegiatan resesnya di daerah pemilihan Kubu Raya–Mempawah, ia menemukan banyak sekolah di pedesaan masih tertinggal dari segi sarana penunjang seperti komputer, laboratorium, dan ruang praktik.
“Kalau bangunannya saja sudah tertinggal, apalagi fasilitasnya. Banyak sekolah di desa yang belum punya komputer, lab pun seadanya,” ujarnya, Selasa (28/10).
Suib menjelaskan, keterbatasan APBD menjadi kendala utama dalam pemerataan fasilitas pendidikan. Meski begitu, DPRD mendorong pemerintah daerah agar mencari solusi kreatif agar pembangunan pendidikan di desa tidak terhenti.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat membuat masyarakat semakin pesimis terhadap pembangunan di wilayahnya.
“Dengan anggaran normal saja masih sulit, apalagi kalau dipangkas. Banyak warga yang mulai kehilangan harapan,” kata legislator Partai Hanura ini.
Meski demikian, Suib tetap mendorong pemerintah daerah untuk berinovasi dalam pola kerja dan penganggaran agar pembangunan tetap berjalan meski dengan sumber daya terbatas.
“Pemerintah harus berani mencari cara baru. Bangun yang lebih murah tapi tetap berkualitas,” tegasnya. (lov)




















Discussion about this post