
JURNALIS.co.id – Program Percepatan Peningkatan dan Tata Guna Irigasi Air (P3-TGAI) di Desa Benawai Agung Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara disebut minim pengawasan.
Kegiatan dengan judul peningkatan irigasi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan jumlah pagu Rp. 195.000.000 disebut-sebut jauh dari kualitas yang ditentukan.
Sejumlah pihak mengeluhkan pekerjaan proyek yang tidak sesuai kualitas spek, terutama pada beton dinding dan lantai yang banyak pecah, pasangan kayu cerucuk untuk menopang lantai diduga juga tidak dipasang yang berakibat pada umur konstruksi cepat rusak.
Kasrani, kepala Desa Benawai Agung saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, berkaitan dengan pengawasan, dirinya bilang bukan konsultan ataupun yang membuat Rancangan Anggaran Belanja (RAB), namun kata kasrani, pada saat sosialisasi ia menegaskan kepada para kelompok penerima manfaat P3-TGAI untuk menjaga kualitas sesuai RAB.
“Saya bilang, Tolong pekerjaan ini sesuai dengan RAB, kualitas dijaga, manfaat nya diperhatikan, saya tidak mau terjadi seperti tahun tahun sebelumnya, cuman saya tidak bisa menyebutkan satu persatu lah,”ungkap kasrani menirukan seruan dirinya saat sosialisasi program tersebut. Sabtu (1/11/2025).
Dirinya belajar dari tahun sebelumnya dimana program ini dikerjakan asal asalan, tidak sesuai dengan lebar dan panjang yang sudah tertuang dalam RAB.
“Dulu ada kegiatan seperti ini, panjangnya sekian, lebarnya sekian tidak sesuai, bahkan ngulang kan, mungkin sekarang sudah selesai kali ya, yang dulu bermasalah itu, saya pun tidak tau juga,”ujarnya
Kasrani bilang Itu semua sudah kita sampaikan kepada kelompok penerima manfaat P3-TGAI terkait dengan beton dinding dan lantai yang banyak retak namun masih dipasang, menurutnya karena kegiatan itu belum selesai 100%.
“Pekerjaan ini kan baru 70%, mungkin ada yang belum jadi juga, karena anggarannya baru 70%, mungkin mereka tetap akan mengajukan sisa nya yang 30%, supaya mencapai 100% ya,”ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya bilang, untuk yang pecah ataupun rusak menurut kasrani akan diperbaiki, ia berkomitmen untuk tetap mengawasi program yang bersumber dari APBN tersebut.
“Saya selaku kepala desa tetap akan mengawasi, yang mana pecah tolong diganti, sementar ini kan baru mulai ni,”pungkasnya.
Semantara saat dintanya kelompok penerima manfaat hanya formalitas, sedangkan yang mengerjakan kegiatan tersebut oknum partai, dirinya menyangkal, program P3-TGAI tersebut dikerjakan Langung oleh kelompok penerima manfaat.
“Sementar ini sih tidak ada, itu Langung kelompo-kelompon, dan tidak ada yang menanyakan, berarti Meraka tau, saya rasa mereka sudah transparan terhadap kelompok penerima,”tutup kasrani (bak)




















Discussion about this post