
JURNALIS.CO.ID – Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK), Theo Bernadhi, menghadiri deklarasi organisasi Koalisi Wartawan (Kawan) Ketapang, Selasa (4/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Theo menyampaikan dukungan atas tumbuh dan berkembangnya berbagai organisasi wartawan di Kabupaten Ketapang.
“Selamat dan sukses untuk Kawan yang baru saja dideklarasikan hari ini,” kata Theo, Selasa siang.
Theo mengaku senang dengan semakin banyaknya organisasi kewartawanan di Ketapang. Menurutnya, hal ini mencerminkan pesatnya perkembangan dunia jurnalistik dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, ini bentuk dari semakin tumbuh dan berkembangnya dunia jurnalistik dibanding pada periode 5-10 tahun terakhir yang jumlah organiasi dan wartawan tidak sebanyak sekarang.
“Kita harus saling dukung dan berkolaborasi, karena setiap organisasi wartawan pasti memiliki tujuan dan niat positif. Tidak hanya untuk para anggotanya, tapi juga untuk daerah tempat kita tinggal dan bekerja,” tuturnya.
Ketua AJK dua periode itu juga menilai, mayoritas pengurus KAWAN memiliki pengalaman panjang di dunia organisasi.
Menurut Ketua AJK 2 periode tersebut, mayoritas pengurus KAWAN juga pernah berhimpun dan berproses di AJK. Sehingga semangat dan kapasitasnya dalam berorganisasi tidak perlu diragukan lagi.
“Termasuk pengurus organisasi wartawan lainnya yang ada di Ketapang seperti PWK, PWRI, SMSI, AWAK, IWO dan lainnya juga di isi oleh para pihak yang memiliki kapasitas dalam dunia jurnalistik,” lanjutnya.
Theo pun mengajak seluruh organisasi wartawan di Ketapang untuk menjadi wadah edukasi bagi masyarakat di tengah derasnya arus informasi media sosial, sekaligus menghadapi tantangan hoaks dan ujaran kebencian.
Paling penting, sambung dia, menjadi filter terhadap ulah para oknum yang mengaku sebagai wartawan, namun kerap mengabaikan kode etik jurnalistik dan terkesan menggunakan profesi untuk menakut-nakuti para pihak.
“Saat ini bukan semata soal sudah terverifikasi dewan pers atau memegang sertifikat UKW, tapi soal pribadi yang harus memegang teguh kode etik jurnalistik. Kebebasan pers tidak boleh sampai bablas, maka penting semua organisasi kewartawanan untuk menjadi tempat edukasi dan filter dari hal-hal yang merusak marwah profesi,” tukasnya.(lim)




















Discussion about this post