
JURNALIS.CO.ID – Sebanyak tujuh siswa dari Sekolah Dasar Islam Tahfiz Kapuas Hulu dan SDN 01 Kedamin diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa (4/11/2025).
Saat ini, ketujuh siswa tersebut tengah menjalani perawatan di RSUD Ahmad Diponegoro Putussibau.
Direktur RSUD Ahmad Diponegoro Putussibau, dr. Herlina, membenarkan adanya tujuh pasien anak yang dirawat dengan dugaan keracunan makanan.
“Diperkirakan mereka diduga keracunan MBG, karena mereka ini merupakan rombongan dari SD Tahfiz,” katanya, Selasa (4/11).
Herlina menjelaskan, para siswa masuk ke rumah sakit sekitar setengah jam sebelum dirinya memberikan keterangan. Saat dibawa, kondisi mereka tampak lemah dan mengalami muntah-muntah.
“Saat ini masih dilakukan observasi,” ucapnya.
Sementara itu, Kalimin, Ketua Yayasan Media Insan selaku pengelola dapur atau SPPG penyedia MBG, menyampaikan bahwa pihaknya masih menelusuri dugaan adanya keracunan tersebut.
“Soalnya kita menyalurkan MBG ini sekitar jam 08.00 WIB, sementara anak-anak itu diduga keracunannya sudah jam 14.00 WIB siang,” katanya.
Menurut Kalimin, kejadian muntah-muntah dialami siswa saat berada di rumah, bukan di sekolah, sehingga belum bisa dipastikan penyebab pastinya.
“Tapi saya amati anak-anak ini makan menu MBG inikan jam 09.00 WIB. Sementara mereka muntah jam 14.00 WIB di rumah. Lagipula masalah ini masih dalam penelitian,” tuturnya.
Kalimin juga mengaku heran, karena hanya siswa dari SD Tahfiz yang mengalami dugaan keracunan, sementara sekolah lain yang juga menerima menu MBG dari dapur yang sama tidak melaporkan hal serupa.
“Kenapa hanya satu sekolah saja yang melaporkan kejadian keracunan itu, sementara yang lain tidak,” pungkasnya.
Diketahui, dapur atau SPPG Yayasan Media Insan menyalurkan sajian MBG ke tujuh sekolah di Kapuas Hulu, termasuk SD Tahfiz dan SDN 01 Kedamin.
(Opik)




















Discussion about this post