
JURNALIS.co.id – Polemik terkait rencana kedatangan ulama kondang KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafik ke Kalimantan Barat kembali mencuat. Sejumlah pihak dikabarkan menolak kehadirannya di Bumi Khatulistiwa.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menegaskan bahwa Kalbar merupakan daerah terbuka bagi siapa pun, termasuk tokoh agama, selama kehadirannya membawa kesejukan dan tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.
“Kita terbuka untuk siapapun datang di Kalbar memberikan kesejukan, tidak ada larangan. Cuma permasalahannya jangan sampai beliau menyampaikan tentang keagamaan yang dipolitisir sehingga menimbulkan situasi keamanan tidak kondusif,” ujar Ria Norsan, Rabu (5/11/2025).
Norsan menambahkan, persoalan terkait kegiatan Gus Muwafik juga telah dimediasi agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Insyaallah tidak ada masalah, kemarin juga sudah dimediasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto memastikan bahwa aparat kepolisian akan bertindak profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan masyarakat berlangsung.
“Kalau Polda, setiap kegiatan apapun harus direncanakan dengan baik, berdasarkan situasi Kamtibmas. Kalau kami menilai berdampak pada keamanan, maka kami akan memberikan saran dan pendapat apakah kegiatan itu bisa atau tidak dilanjutkan,” jelas Pipit.
Kapolda menegaskan bahwa langkah kepolisian murni didasarkan pada pertimbangan keamanan, bukan pada kepentingan lain.
“Ini murni pertimbangan keamanan. Pasti ada histori kenapa terjadi pro dan kontra itu, dan semua pihak juga menyadari persoalan tersebut,” tegasnya.
Terkait kabar penolakan itu, unsur Forkopimda di Kota Pontianak disebut telah melakukan komunikasi intensif dengan pihak panitia dan tokoh masyarakat untuk memastikan situasi tetap kondusif dan terkendali.[zrn]




















Discussion about this post