
JURNALIS.CO.ID – Pengurus Akuatik Indonesia Kota Pontianak resmi menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) Masa Bakti 2025–2029 dengan melibatkan 50 atlet dari 10 klub.
Agenda ini menjadi momentum evaluasi dan perumusan arah pembinaan atlet empat tahun ke depan, sekaligus memperkuat persiapan menuju kompetisi nasional.
Wali Kota Pontianak yang juga Ketua Akuatik Indonesia Kota Pontianak masa bakti 2022–2025, Edi Rusdi Kamtono, menekankan pentingnya pembinaan sejak usia dini agar atlet lebih siap bersaing di tingkat nasional.
“Masih banyak PR yang harus kita selesaikan untuk meningkatkan prestasi renang di tingkat nasional. Kota Pontianak sudah memiliki dua kolam renang berstandar pertandingan, dan peningkatan fasilitas akan terus kita lakukan,” ujarnya usai membuka Muscab yang dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Sabtu (29/11/2025).
Edi menegaskan bahwa pembinaan harus dimulai pada usia emas agar kemampuan atlet terbentuk sejak awal.
“Karena itu pembinaan harus dimulai sejak dini dan dilakukan secara konsisten,” katanya.
Ia juga memastikan dukungan penuh pemerintah terhadap fasilitas latihan.
“Atlet dapat menggunakan kolam renang milik pemerintah secara gratis sesuai jadwal yang tidak mengganggu masyarakat umum,” terangnya.
KONI: Target Medali dan Lolos Pra-PON
Ketua KONI Kota Pontianak, Nanang Setiabudi, mengapresiasi perkembangan Akuatik dan PERSERASI yang dinilai semakin kompetitif.
“Harapan kami, di tahun-tahun mendatang, atlet-atlet Kota Pontianak dapat terus meningkatkan capaian prestasinya. Sarana prasarana yang kita miliki saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa daerah lain,” ucapnya.
KONI menekankan kesiapan menghadapi Pra-PON tahun depan sebagai prioritas utama.
“Sebagaimana informasi yang kami terima, PON 2028 akan berlangsung di NTT dan NTB dengan jumlah nomor pertandingan yang jauh lebih sedikit dibandingkan PON 2024 di Aceh–Sumut, yaitu sekitar 40 nomor,” jelasnya.
Nanang menilai perubahan jumlah nomor pertandingan dapat membuka peluang lebih besar.
“Daerah yang memiliki anggaran besar tidak lagi terlalu dominan. Ini menjadi peluang bagi Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak, untuk meningkatkan peringkat,” tegasnya.
Muscab Tegaskan Arah Program 2026–2029
Ketua Pelaksana Muscab, Yusnaldi, menyampaikan bahwa kegiatan digelar setelah masa berlaku SK pengurus berakhir 19 Oktober 2025.
“Seluruh klub sepakat untuk mendukung keberlanjutan kepemimpinan ketua sebelumnya. Muscab ini menjadi wadah untuk merumuskan program kerja 2026, terutama persiapan menghadapi O2SN, Popnas, dan Kejurnas,” ungkapnya.
Ia berharap keputusan Muscab dapat memperkuat arah pembinaan jangka panjang.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah, KONI, pengurus, dan klub-klub, kita optimistis dapat mencetak lebih banyak atlet berprestasi,” pungkasnya.
(R)





















Discussion about this post