
JURNALIS.co.id – Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Sanitasi senilai Rp5,1 miliar di Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan progres signifikan.
Memasuki awal Desember 2025, pekerjaan yang bersumber dari anggaran Kementerian PUPR itu telah mencapai 90 persen dan dipastikan selesai pada akhir tahun.
“Pembangunan SPAM dan Sanitasi ini sudah 90 persen hampir rampung dan akhir Desember 2025 dipastikan selesai,” kata Antonius Budi, Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan pada Dinas PUPR Kapuas Hulu, Jumat (5/12).
Meski berjalan lancar, Budi mengakui ada sejumlah kendala teknis di lapangan, terutama pada proses pengangkutan material ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau.
“Budi mengatakan, dalam pengerjaan SPAM sendiri diakui sedikit ada kendala seperti pengangkutan material karena lokasi pembangunan SPAM ada yang sulit untuk pengangkutan material, namun hal tersebut bisa diatasi.
“Salah satu contohnya pengerjaan SPAM di Karya Mandiri Kecamatan Hulu Gurung, tapi bisa kita atasi,” ujarnya.
Tahun ini, Kapuas Hulu mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) SPAM dan Sanitasi sebesar Rp5,1 miliar dari Kementerian PUPR untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana air bersih di sejumlah desa.
Sebanyak 11 desa menjadi penerima manfaat, antara lain Desa Karya Mandiri, Nanga Semangut, Tekalong, Melapi, Mawan, Hulu Pengkadan, Seneban, Belikai, Labian Iraang, Saujung Giling Manik, dan Ulak Pauk.
“Untuk pengerjaannya dengan sistem swakelola. Artinya masyarakat setempat yang mengerjakan proyek tersebut,” ujarnya.
Budi menambahkan, pengawasan proyek tetap dilakukan pihaknya bersama kelompok masyarakat agar seluruh pekerjaan sesuai RAB dan tidak menemui hambatan signifikan.
Ia juga berharap program ini mampu meningkatkan standar pelayanan minimal sekaligus menurunkan angka stunting di Kapuas Hulu.
“Kita harapkan pekerjaan tersebut sesuai dengan RAB dan tidak ada kendala dilpangan dan terakhir harapan kita program ini dapat mendukung standar pelayanan minimal dan bisa menurunkan stunting di Kapuas Hulu,” ungkapnya.
Usai proyek selesai, masyarakat diminta ikut menjaga dan merawat fasilitas SPAM dan sanitasi yang diserahkan ke pemerintah desa.
Sambung Budi, jika pembangunan SPAM dan sanitasi tersebut selesai diharapkan kepada masyarakat agar dapat dirawat, karena setelah selesai pembangunan itu akan serahkan ke desa.
“Kita berharap ada iuran dari warga untuk merawat pembangunan SPAM dan sanitasi yang sudah dibangun nanti,” pungkasnya.
(Opik)





















Discussion about this post