– Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Sehingga perpustakan mempunyai peran penting, apabila dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif bagi kecerdasan, kehidupan bangsa dan sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan dan menyegarkan.
Perpustakaan memberikan kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan. Sedangkan Perpustakaan merupakan jantung bagi kehidupan aktifitas akademik, karena dengan adanya Perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar diakui keberadaannya sebagai jantung sekolah (the heart of schools). Akan tetapi, terutama di tingkatan satuan sekolah dan desa setidaknya masih ada dua kondisi yang memprihatinkan.
Pertama, ada sebagian yang tidak memiliki perpustakaan, dalam arti kalau memiliki beberapa koleksi buku kepustakaan, tidak ditata sebagaimana seharusnya dalam suatu institusi yang disebut perpustakaan.
Kedua, jika ada yang disebut perpustakaan, kondisi penyelenggaraan dan pengelolaannya jauh dari kememadirian sebagai suatu perpustakaan.
Kondisi pertama terutama disebabkan ketiadaan ruang khusus yang bisa dipergunakan untuk perpustakaan. Masalah ini diperbesar pula oleh ketidaan sumber daya dan dana.
Kondisi kedua lebih disebabkan oleh ketiadaan sumber daya yang memahami tatacara (sistem) pengelolaan perpustakaan dan mampu mengelolanya sebagai-mana mestinya. Ketiadaan sumber daya disebabkan tidak memiliki petugas khusus yang bisa diberi tanggung jawab mengelola perpustakaan secara penuh, atau yang setidak-tidaknya memiliki banyak waktu untuk mengurusnya.
Penyelenggaraan perpustakaan kerap kali disampaikan sebagai tugas tambahan, sebagai contoh disatuan pendidikan ditemukan bahwa guru yang mengurusnya.
Akibatnya, di satu sisi jika bisa terselenggarakan akan tidak maksimal (efektif), di sisi lain kegiatan-kegiatan penting berupa pengolahan koleksi sering kali terabaikan karena tak mampu ditangani.
Kondisi di atas, apabila tidak segera diatasi tentu akan berdampak banyak pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya minat baca para siswa-siswa dan masyarakat.
Perpustakaan, walau bagaimanapun, sangat diperlukan untuk memperluas cakrawala pengetahuan warga sekolah, murid, guru dan masyarakat khususnya di pedesaan.
Membina dan mengembangkan perpustakaan tentu tidak akan bisa dilakukan oleh pengelola atau petugas yang tidak memiliki pengetahuan mengenai tatacara penyelenggaraan perpustakaan. Kehendak tersebut akan lebih dipersulit lagi manakala personil yang ditugaskan tidak memiliki motivasi yang kuat untuk membangun perpustakaan dimaksud.
Dalam proses belajar mengajar dewasa ini baik disatuan pendidikan maupun dimasyarakat pedesaan, pada kenyataannya sebagian besar belum memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar secara optimal.
Demi menjawab persoalan di atas, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kayong Utara mengadakan Pelatihan Administrasi dan Pengolahan Bahan Pustaka bagi Petugas dan Pengelola Perpustakaan baik secara daring (live streaming) melalui FB: Dispersip Kayong Utara maupun secara tatap muka selama tiga hari dari tanggal 23-25 September 2020 di ruang baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kayong Utara dengan narasumber Anggi Pratiwi, S.IP (Alumni Mahaiswa Universitas Negeri Malang Jurusan Perpustakaan) dan Yuliantari, A.Md, S.I (Alumni Mahasiswa Universitas Tanjunpura Pontianak Prodi Perpustakaan).
Ichwani, Kepala Bidang Perpustakaan menerangkan bahwa, tujuan dari pelatihan administrasi dan pengelolaan bahan pustaka ini adalah untuk menjawab: Pertama, bagaimana memompa dan memotivasi para pengelola dan petugas perpustakaan disekolah maupun di desa. Kedua, agar pengelola dan petugas perpustakaan disekolah dan di desa mampu untuk mengelola perpustakaan. Ketiga, bagaimana cara menumbuhkan minat baca warga sekolah dan masyarakat desa. Keempat, bagaimana cara menumbuhkembangkan dan menanamkan pemahaman tentang teknis pengelolaan perpustakaan. Serta yang kelima, bagaimana cara melaksanakan kegiatan teknis pengelolaan perpustakaan di sekolah dan di desa.
“Kami berharap kegiatan ini dapat bernilai lebih bagi masyarakat kayong utara, demi mencerdaskan generasi penerus bangsa dan kami mengucapkan terima kasih kepada para petugas dan pengelola perpustakaan baik di sekolah, kepada sahabat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kayong Utara yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dan menyaksikan secara live dimedsos. Serta ucapan terima kasih terkhusus kepada dua narasumber yang telah berbagi ilmu dan pengalaman,” tuturnya. (lud)
Discussion about this post