– Kembangkan Desa Wisata Mangrove di Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL), Cinta Mangrove Park, Kabupaten Mempawah, PLN Kalbar serahkan bantuan secara bertahap senilai Rp400 juta lebih sejak tahun 2018.
Bantuan melalui program PLN Peduli ini berupa kegiatan penanaman 10 ribu pohon mangrove dan pembangunan fasilitas umum pada tahun 2018, penanaman kembali 10 ribu pohon mangrove dan pembangunan fasilitas track lintasan pejalan kaki sepanjang 540 meter pada tahun 2019, serta pembuatan kantin tepi pantai untuk lapak berjualan bagi pelaku UMKM Desa SBBL serta perbaikan sarana dan prasarana lainnya yang dilaksanakan ditahun 2020.
“Pengembangan desa wisata mangrove di Desa Sungai Bakau Besar Laut ini memiki dua dimensi manfaat, yakni upaya kami dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekitar serta mendorong masyarakat untuk ikut melakukan pelestarian lingkungan,” ungkap Ari Dartomo, General Manager PLN Kalbar, Senin (08/02/2021).
Diakuinya, upaya penanaman pohon mangrove yang dilakukan, selain dapat menyelamatkan ekosistem alam dan mengurangi dampak abrasi yang disebabkan oleh ombak, juga mengurangi angka kemiskinan melalui pengembangan desa wisata.
Saat ini juga telah terpasang wifi gratis untuk ruang publik, hasil kerja sama antara Diskominfo Mempawah dengan Icon + (anak perusahaan PLN) yang dapat dipergunakan oleh masyarakat, termasuk para pelajar yang sedang belajar dengan sistem online, dan tentunya juga dapat dimanfaatkan oleh para pengunjung Cinta Mangrove Park.
“Kami berharap, melalui bantuan yang diberikan akan terbentuk Desa Mandiri yang dapat mensejahterakan masyarakat sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Mempawah,” ujar Ari.
Sementara itu, Ketua BUMDes SBBL, Ishak Alqindi, mengatakan bantuan yang diberikan PLN melalui berbagai program pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa untuk menuju Desa Mandiri. Sebab dengan dikembangkannya destinasi Cinta Mangrove Park ini, maka secara otomatis banyak usaha-usaha rumahan yang berkembang. Antara lain produk-produk olahan buah mangrove seperti sirup dan dodol, aneka produk kuliner, aneka olahan laut seperti ikan asin, terasi, dan lain-lain.
“Dengan banyaknya jumlah kunjungan wisatawan ke lokasi Cinta Mangrove Park ini maka secara otomatis hasil produksi para pelaku UMKM di Sungai Bakau ini akan laris terjual,” kata Ishak.
Pihaknya juga mengakui bahwa saat ini sedang dilakukan pemeliharaan dan pembenahan sarana dan prasarana yang telah dibangun, terutama sejak terjadinya banjir rob beberapa waktu lalu mengakibatkan beberapa fasilitas wisata yang mengalami kerusakan dan perlu segera diperbaiki.
“Atas nama masyarakat Desa Sungai Bakau Besar Laut, saya mengucapkan terima kasih kepada PLN dan berbagai pihak yang turut peduli dalam menjaga kelestarian lingkungan Cinta Mangrove Park ini. Terus membantu masyarakat agar dapat meningkatkan perekonomian dan dapat bertahan ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda,” tutup Ishak. (m@nk)
Discussion about this post