
– Listrik yang terus menyala dinilai sangat mendukung kelancaran ibadah umat muslim di malam hari selama bulan Ramadan. Pasalnya, selain berpuasa waktu siang, pelaksanaan salat tarawih serta tadarus Alquran di setiap masjid dan surau memerlukan listrik.
Pengurus Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang, Abdul Hakim (61) mengatakan, keberadaan listrik sangat membantu dalam mendukung sarana ibadah. Tanpa listrik, dia menyebut sangat sulit melakukan aktivitas ibadah.
“Kami selaku pengurus Masjid Agung Al-Ikhlas mengucapkan terima kasih kepada PLN, sebab selama Ramadan ini listrik terus menyala dan tidak ada pemadaman,” ucap Abdul Hakim.
Terpisah, Warga Jalan Dalong, Kelurahan Sukaharja, Tini (31) mengaku kalau kebutuhan listrik selama bulan Ramadan, terkhusus keperluannya meningkat.
“Selama Ramadan listrik menjadi sangat penting. Sewaktu sahur dan buka puasa, jika ada listrik semua bisa lebih mudah. Malamnya ibadah juga nyaman, salat tarawih dan baca Alquran bisa terang dan tidak panas,” tutur Tini.
Sementara Manajer PLN UP3 Ketapang, Sanggam Robaga Parsaoran S menyadari pentingnya listrik untuk menunjang ibadah selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, PLN mengerahkan semua tim, mulai dari pembangkitan, transmisi sampai pelayanan gangguan untuk ber-SIAGA 24 jam selama Ramadan dan Idul FItri.
“Selama periode SIAGA 12 April sampai 19 Mei, PLN UP3 Ketapang menyiagakan 214 petugas pelayanan teknik, 13 buah Genset, 20 unit mobil pemeliharaan, 34 unit layanan cepat yang tersebar di 20 Posko SIAGA di Ketapang dan Kayong Utara,” jelasnya.
Sanggam menambahkan, periode SIAGA merupakan upaya PLN untuk selalu menjaga suplai listrik dan pelayanan kepada pelanggan. Ia berharap, tidak ada gangguan terjadi yang mengakibatkan suplai terhenti.
“Jika pelanggan mengalami gangguan, dapat melaporkan melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh di PlayStore maupun AppStore,” pungkas Sanggam. (lim)
Discussion about this post