– Peningkatan kasus Covid-19 di Melawi semakin mengkhawatirkan. Data resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi melalui website covid.dinkesmelawi.com menunjukan peta penyebaran virus sudah menyebar diseluruh kecamatan yang ada. Bahkan hingga tanggal 21 Mei 2021 , total yang meninggal dunia sebanyak 28 orang, 1146 terkonfirmasi positif, 872 orang sembuh, 243 orang melakukan isolasi mandiri.
Melihat data tersebut, Fraksi Nasdem DPRD Melawi, melalui Ketua Fraksinya, Supardi, mengaku merasa prihatin. Pihaknya meminta pihak pemerintah meningkatkan kewaspadaan serta meningkatkan upaya dalam menekan atau memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan langkah-langkah yang strategis, serta memfokuskan anggaran untuk penanganan COVID-19.
Sebagaimana diketahui, peningkatan kasus sangat signifikan, hingga membuat ruang Isolasi di Desa Kenual serta di RSUD Melawi sudah terisi penuh, dan menggunakan ruang selasar menjadi tempat isolasi. Bahkan pihak rumah sakit bersama TNI, Polri dan BPBD Melawi terpaksa harus mendirikan tenda darurat untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
“Sementara pasien sudah ada yang mengantri, dan bahkan beberapa tenaga kesehatan berdasarkan data ada 14 orang sedang terpapar. Oleh karena itu meminta pemerintah lebih serius dan tanggap menangani persoalan ini, karena sudah sangat mengkhawatirkan kita semua,” pintanya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, penangan kasus covid harus diprioritaskan dan difokuskan. Pihak fraksi Nasdem meminta anggaran yang cukup besar untuk penanganan covid harus difokuskan untuk mengatasi masalah ini dan meminta kepada pemerintah untuk menunda belanja yang belum mendesak seperti pengadaan kendaraan atau mobil dinas.
“Karena dinilai belum mendesak apalagi ditengah kondisi seperti ini, lebih baik untuk belanja yang lain yang lebih menyentuh masyarakat, apalagi sekarang APBD sedang difisit,” ucapnya.
Supardi pun menyarankan, untuk antisipasi lonjakan pasien terus bertambah dan ruangan isolasi full, pemerintah bisa segera memungkinkan RS Pratama secara khusus. “Sebab menurut saya perlu dikaji kembali jika RSUD, yang menjadi tempat pasien umum, juga harus merawat pasien covid, apalagi kalau sudah sampai ke selasar RSUD,” ujarnya.
“Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan, serta petugas lainnya seperti pemulasaran serta petugas pemakamanya sebagai petugas penangan covid, supaya benar-benar diperhatikan baik keselamatannya mau pun isentif mereka, dimana benerapa diantara mereka bahkan sudah (14 org) terpapar,” tegasnya.
Supardi juga meminta tim Satgas COVID-19, untuk tetap gencar menghimbau dan mensosialisasikan penerapan Prokes di masyarakat. Serta melakukan langkah lainnya, agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas. (Ira)
Discussion about this post