– Sebanyak delapan rumah warga di kawasan pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah dirobohkan paksa, Kamis pagi (27/02/2020). Tak tangung tangung, sebanyak 600 aparat gabungan dikerahkan dalam eksekusi tersebut.
Tindakan tersebut buntut dari pemilik rumah dan lahan yang menolak pembayaran ganti rugi dari PT. Pelindo. Warga bersikeras mempertahankan lantaran menilai, pembayaran tidak sesuai dengan harga lahan milik mereka.
Eksekusi melibatkan TNI Kodim 1201 Mempawah sebanyak 100 orang, Polisi Polres Mempawah 220 orang, Brimob Kalbar 100 orang, Yonif 643 Wanara Sakti 50 orang, Yonzipur 50 orang, Yonmaharlan XII Mempawah 40 orang dan Satpol PP Mempawah 40 orang serta ditambah tim Pengadilan Negeri Mempawah.
Kericuhan sempat terjadi saat salah satu dari rumah milik Hermansyah yang akan dieksekusi. Namun perlawanan pemilik rumah bersama sanak keluarganya tak dapat membendung ratusan aparat yang merangsek melakukan eksekusi.
“Saya menolak pembongkaran paksa rumah saya ini, karena negosiasi tidak ada. Harga pembayaran tidak sesuai dan beda-beda antara satu dengan yang lainnya. Sebanyak seribu meter persegi lahan milik saya tidak dihitung dalam pembayaran yang ditawarkan,” terang Hermansyah.
Tak mampu melakukan perlawanan, akhirnya Hermansyah dan sanak keluarganya hanya bisa pasrah saat excavator meratakan banggunan rumahnya. Hermansyah mengaku sempat dipukul oleh aparat di bagian kepalanya. Tak hanya itu, tangannya juga diikat saat menghadang dan melakukan perlawanan terhadap aparat yang akan melakukan pembongkaran paksa rumahnya.
Sebelum dilakukan eksekusi, Ketua Tim Eksekusi dari Pengadilan Negeri Mempawah Utin Reza Putri SH, MH membacakan surat keputusan eksekusi tersebut. Menurutnya, eksekusi telah sesuai aturan dan prosedur.
“Eksekusi ini sudah sesuai aturan dan prosedur. Sudah berkekuatan hukum tetap, maka kami mengeluarkan penetapan eksekusi dari Pengadilan Negeri Mempawah. Yang kita eksekusi terdiri dari delapan rumah dan tujuh lahan kosong,” terang Utin saat diwawancarai awak media di sela pelaksanaan eksekusi.
Walau sempat terjadi kericuhan, namun eksekusi berjalan lancar. Tak sedikit warga menyaksikan pembongkaran rumah yang berada di pinggir jalan utama provinsi antar kota tersebut. (afy)
Discussion about this post