JURNALIS.co.id – Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) program studi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalbar digelar di Teluk Cina, Desa Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, 27-29 Juni 2022. PKM ini hasil kerja sama dengan DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kalbar dan Jejak Pesisir Nusantara mengusung tema ‘Biota Berbahaya, Upaya Pencegahan dan Penanganannya’.
Dahlia Wulan Sari, Ketua PKM MSDP UNU Kalbar menjelaskan, sering kali wisatawan berkunjung ke Lemukutan hanya tertarik dengan keindahannya. Salah satunya ekosistem terumbu karang. Mereka jarang mencari tahu soal biota berbahaya.
“Jarang wisatawan tahu soal biota berbahaya. Padahal ini sangat penting demi kenyaman dan keselamatan wisatawan itu sendiri,” kata Dahlia di kampung UNU Kalbar, Kamis (30/06/2022).
Kecuali wisatawan menggunakan jasa pemandu wisata. Tentu mendapatkan penjelasan soal biota berbahaya.
“Kami dari Prodi MSDP-UNU Kalbar merasa perlu untuk memberikan informasi ini kepada pemandu wisata serta wisatawan, baik secara langsung maupun melalui poster-poster di sekitar penginapan. Harapannya informasi ini dapat diketahui baik oleh pemandu wisata maupun wisatawan umum sehingga akan meminimalisir kecelakaan yang terjadi,” jelas Dahlia.
Gunawan, salah satu pemadu wisata Pulau Lemukutan menyambut baik kegiatan PKM tersebut.
“Sering kejadian wisatawan kena biota berbahaya seperti bulu babi dan lepu batu. Di sini perlunya pemandu wisata agar wisatawan tahu mana biota bahaya mana yang tidak,” katanya.
Sungguh pun ada pemandu wisata, kadang mereka belum tahu cara mengatasi bila ada wisatawan terkena biota berbahaya itu.
“Beruntung kalau lagi ada Pak Mantri di desa bisa langsung disuntik. Kalau tidak ya harus menahan sakit,” ujar Gunawan.
“Kami berterima kasih atas bantuan ini. Selama ini kalo ada wisatawan dalam jumlah banyak, kami masih harus meminjam alat snorkling dari orang. Kalau ada alat sendiri tentu saja pendapatan kami juga akan meningkat. Kami juga minta foto poster PKM nya, jadi kami akan lebih mudah menjelaskan ke wisatawan,” harap Gunawan.
Jejak Pesisir Nusantara
PKM ini bekerja sama dengan Jejak Pesisir Nusantara (JPN). Lembaga ini memiliki pengalaman dan pengetahuan cukup tinggi dalam penanganan pesisir pantai. Ekosistem terumbu karang menjadi salah satu perhatian utama JPN. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem di perairan laut dangkal. Keindahan ekosistem terumbu karang Pulau Lemukutan menjadi daya tarik wisatawan baik yang berasal dari Kalbar maupun berbagai wilayah lainnya.
“Dengan PKM ini, diharapkan pemandu wisata dapat mendampingi wisatawan dengan baik dan terhindar dari biota-biota berbahaya. Selain itu, wisatawan tentunya akan bertambah wawasannya mengenai biota-biota laut tersebut,” kata Achis Martua Siregar perwakilan Jejak Pesisir Nusantara di kantornya, Kamis (30/06/2022).
Kegiatan PKM ini juga melibatkan pemandu wisata dan wisatawan. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi dan diskusi jenis-jenis biota berbahaya di sekitar ekosistem terumbu karang. Dalam sosialisasi juga disampaikan bagaimana cara pencegahan agar wisatawan dapat terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh biota-biota tersebut dan penanganan pertama yang harus dilakukan.
Selain melakukan sosialisasi langsung, juga membuat media cetak berupa poster yang ditempelkan pada beberapa penginapan. Dengan demikian diharapkan informasi mengenai biota berbahaya, upaya pencegahan dan penanganannya dapat diakses oleh wisatawan secara luas.
Pada momen itu juga ada penyerahan bantuan beberapa alat snorkling bantuan dari DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kalbar. Arief Rinaldi, selaku Ketua DPD AMPI Kalbar dan Anggota DPRD Kalbar mengatakan, tidak bisa hadir. Namun, ia berpesan, bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan lembaganya untuk kelompok pemandu wisata di Pulau Lemukutan. Tujuannya agar lebih bersemangat dalam menjaga kelestarian terumbu karang. Harapan beliau lainnya, bisa meningkatkan pendapatan. (atoy)
Discussion about this post