
JURNALIS.co.id – Bupati Sambas, Satono menghadiri panen raya padi Inpari 32 milik Gapoktan Fajar Sejahtera, Selasa (23/08/2022) di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk. Panen raya tersebut dalam rangka mendukung program Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Dalam kesempatan itu, turut dihadiri oleh Komandan Kodim 1208/ Sambas, Letkol Inf Dadang Armada Sari, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Musanif, Unsur Forkompimcam Semparuk, Anggota Gapoktan Fajar Sejahtera, dan tamu undangan lainnya.
Bupati Satono menjelaskan, sebagai salah satu kabupaten dengan penduduk nomor dua terbanyak setelah kota Pontianak, Sambas memiliki potensi untuk memaksimalkan sektor pertanian. Terlebih di kabupaten Sambas sendiri masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas.
“Program peningkatan Indeks Pertanaman dilakukan dalam rangka peningkatan produksi padi di Kabupaten Sambas, menuju swasembada pangan yang berkelanjutan dengan mencapai target rata-rata masa tanam per tahun di lahan yang sama,” jelas Bupati Satono.
Menurut Bupati Satono, luasnya wilayah pertanian di Kabupaten Sambas menjadi upaya efektif untuk meningkatkan indeks pertanaman. Salah satunya melalui penerapan bibit Inpari 32 di Desa Singaraya berhasil panen dengan hasil yang cukup memuaskan.

“Di demplot Desa Singaraya ini kita menanam benih varietas unggul jenis Inpari 32 yang mana karakteristik benih tersebut adalah masa tanam hingga panennya yang genjah dan hasil yang lumayan. Usia padi yang genjah tersebut diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman di lahan yang sama,” kata Bupati Satono.

“Wajar jika Kabupaten Sambas adalah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Barat. Harapan saya ke depan, produktivitas hasil panen padi meningkat. Tentu untuk mencapainya harus didukung oleh pemerintah. Saya sudah minta ke Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat untuk membantu dengan memberi atensi lebih kepada Kabupaten Sambas,” tambahnya.
Bupati Satono ingin kabupaten Sambas menyumbang pangan dengan jumlah lebih besar dari sebelumnya untuk Kalimantan Barat. Oleh karena itu diperlukan perhatian lebih di sektor pertanian oleh pemerintah provinsi.
“Saya optimis jika semua itu terpenuhi, Kabupaten Sambas tidak hanya menjadi 25 persen penyumbang pangan bagi Provinsi Kalimantan Barat tapi bisa meningkat menjadi 30-40 persen. Ini akan berhasil jika kita bisa membangun sebuah kolaborasi yang baik, bersinergi antar semua elemen masyarakat,” pungkasnya.
Terakhir orang nomor satu di Kabupaten Sambas itu berharap pemerintah provinsi memberikan atensi lebih berupa memberikan bantuan bibit unggul, program irigasi yang berkelanjutan, dan menjaga ketersediaan pupuk subsidi. (gun)





Discussion about this post