JURNALIS.co.id – Cuaca tak menentu dan ekstrem ditambah banjir di Kabupaten Sanggau berdampak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang direncanakan. Terutama di bidang infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan termasuk irigasi.
“Menurut pantauan kita di lapangan, termasuk yang sudah melapor kepada kita bahwa sudah ada beberapa lokasi kegiatan yang sudah terendam air, misalnya pembangunan jembatan. Kemudian juga ada beberapa ruas jalan yang harusnya akan dikerjakan, sekarang sudah mulai tergenang air,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Sanggau, H John Hendri, Jumat (14/10/2022).
John mengatakan berkaitan dengan itu semua, tentu akan menjadi bahah pertimbangan lebih lanjut bagi pihaknya. Mengingat semua program ini harus selesai tahun 2022. Karena bagaimanapun juga proyek sudah direncanakan mulai dari tingkat desa sampai kabupaten.
“Sehingga manfaat dari pekerjaan ini, tentunya kita berharap dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Menyikapi kejadian seperti ini, John mengimbau kepada seluruh penyedia jasa konstruksi agar segera menyelesaikan pekerjaan dengan mempertimbangkan masa kontrak berakhir dan sebagainya.
“Tentu juga akan memberikan dampak, di kami (pemerintah) tentu juga tidak menginginkan ada program yang putus tengah jalan. Karena bagaimanapun juga masyarakat sudah berharap. Kemudian dari sisi progres kinerja kami juga, kalau kinerja kami misalnya tidak bisa 100 persen atau di atas 90 persen, itu juga citra buruk bagi kami,” terangnya.
Artinya, kata John, dana banyak yang kembali ke kas daerah. Kemudian perusahaan kontraktor yang mengerjakan pekerjaannya tentu akan putus kontrak.
“Kita tetap bayar, tapi sesuai dengan progres yang dikerjakan,” ucapnya.
Kalau sudah terjadi putus kontrak, lanjut John, ujung-ujungnya blacklist. Walaupun pihaknya tidak menginginkannya.
“Tapi kalau kita bekerja baik dan kekompakan kami dengan para penyedia jasa konstruksi sejalan dalam hal ini tentu apapun persoalan bisa diselesaikan bersama,” sebutnya.
John mengingatkan agar para penyedia jasa konstruksi menyiapkan dokumentasi-dokumentasi progres demi progres, termasuk juga jika terjadi hujan di lokasi pekerjaan tersebut. Karena itu juga menjadi pertimbangan pihaknya untuk lebih lanjut.
“Bagaimana kita harus menyelesaikan pekerjaan ini yang berada di tengah-tengah banjir ini,” tukasnya.
Terkait APBD Perubahan, John mengakui memang ada beberapa kegiatan. Terutama pada kegiatan yang belum selesai. Karena pada saat dibangun memang anggarannya belum mencukupi untuk selesai 100 persen.
“Contohnya ada beberapa jembatan, Kuala Buayan, Semerangkai, dan Muara Ginau. Itukan dibangun memang tidak disiapkan dalam kondisi tuntas, jadi dianggarkan sesuai dengan kemampuan daerah, sehingga kesan itu ada beli tiang, rangka dan sebagainya. Oleh karena itu di anggaran perubahan ini, kita lakukan pengadaan rangka baja. Nah, kemudian pemasangan nanti ada di tahun 2023,” bebernya.
Sehingga, lanjut dia, pada akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau, pekerjaan yang belum selesai bisa rampung dengan baik. Begitu juga dengan dengan infrastruktur jalan, yang tadinya mungkin jalan mantap baru sekitar 37 persen, ke depan meningkat.
“Pada akhirnya nanti di masa Bupati dan Wakil Bupati Sanggau, paling tidak 60 persen jalan mantap ini sudah terealisasi,” pungkas John.. (DD)
Discussion about this post