JURNALIS.co.id – Wakil Bupati Melawi Kluisen Launching Aksi Perubahan Kinerja Organisasi Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) di lingkungan Pemkab Melawi, Selasa (22/11/2022) di Convention Hall Kantor Bupati Melawi.
Dalam sambutannya, Kluisen manyampaikan apresiasi kepada para peserta pelatihan kepemimpinan administrator yang telah menyelesaikan aksi perubahan kinerja organisasi dengan baik. Inovasi pelayanan publik menjadi satu tren baru bagi seluruh elemen pemerintahan Indonesia yang dicetuskan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, Birokrasi.
“Inovasi pelayanan publik tidak terbatas pada gagasan kreatif orisinil, namun juga dapat berupa modifikasi dari gagasan yang telah ada,” katanya.
Tujuan penting dari inovasi pelayanan publik adalah didapatkannya manfaat yang luas bagi masyarakat, serta meningkatnya kualitas pelayanan publik. Sejalan dengan amanat presiden untuk mendorong percepatan pelayanan publik di era digital ini.
“Sudah sepatutnya inovasi pelayanan publik pun terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, menuntut seluruh penyelenggara pelayanan publik untuk mencetuskan gagasan, menciptakan alternatif-alternatif layanan yang mudah, aman, dan cepat bagi masyarakat,” ungkapnya pada kegiatan yang turut dihadiri Sekretaris Daerah Melawi, para Asisten serta para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Melawi.
Untuk itu, Kluisen berharap di lingkungan Pemkab Melawi dilakukan akselerasi peningkatan kualitas pelayanan publik melalui inovasi aksi perubahan kinerja organisasi.
“Saat ini kita memasuki era revolusi industri, dimana pelaksanaan pelayanan publik dituntut untuk menciptakan terobosan baru, yang mampu menyederhanakan dan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan publik,” tuturnya.
Sejalan dengan hal tersebut, profesionalisme pelayanan publik harus selalu ditingkatkan, baik dalam kapabilitas maupun etos kerja. Demi memberikan pelayanan secara aman dan nyaman para penyelenggara pelayanan publik harus lebih kreatif.
“Karena era digital telah menuntun pola pelayanan publik kearah yang berbeda dari pola konvensional. Interaksi pemohon dan pemberi layanan yang terbatas, dituntut untuk tidak menjadi sekat yang menghalangi pemberian layanan yang prima,” ucapnya.
Oleh karena itu, Kluisen mengatakan inovasi menjadi sesuatu yang wajib digali dan diimplementasikan dalam pelaksanaan pelayanan publik. Inovasi hendaknya menjadi kebiasaan dalam pemecahan masalah daerah, yang mengandung unsur pembaharuan, manfaat, kepentingan publik, urusan dan kewenangan Pemkab Melawi, serta aplikatif atau dapat direplikasi.
“Saya berharap agara inovasi yang diciptakan memperhatikan berbagai aspek dalam pemecahan masalah, keberlanjutan inovasi harus terus dipantau dan dievaluasi agar dilakukan penyempurnaan dalam pemecahan masalah,” pintanya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh hanya tinggal diam dalam menyikapi kemajuan masyarakat, yang semakin dinamis dan berkembang di berbagai bidang. Nelainkan harus terus berbenah diri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang semakin kompleks.
“Nilai-nilai ASN BERAKHLAK merupakan pondasi bagi aparatur sipil negara demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. BERAKHLAK merupakan singkatan dari berorientasi pelayanan, akuntabel, Kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif,” paparnya.
ASN dituntut untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah dan cekatan dalam melakukan perbaikan pemerintahan yang berorientasi pelayanan. Transformasi pada birokrasi pemerintahan dipandang sebagai suatu keharusan, terutama di bidang teknologi dan informasi.
“Untuk itu, saya berharap asn harus mampu untuk beradaptasi terhadap perkembangan teknologi untuk meningkatkan kinerja pelayanan lebih cepat, akurat dan efisien,” harapnya.
Kemenpan RB telah mencanangkan kebijakan birokrasi manajemen ASN menuju Smart ASN 2024. Melalui birokrasi tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat memiliki profil sebagai ‘ Smart ASN.
“Terdiri dari nasionalisme, integritas, wawasan global, keramahan dalam pelayanan publik, jaringan dan sinergi antara instansi atau orang lain, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing serta jiwa kewirausahaan yang dimana seluruh aspek tersebut mengarahkan kita sebagai birokrasi kelas dunia untuk kesejahteraan masyarakat. Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal adalah hal yang tak bisa dihindari,” bebernya.
Smart ASN akan menggiring sistem pemerintahan ke arah birokrasi yang tentu semua jenis layanan publik yang diselenggarakan akan berbasis digital dan terintegrasi. Tentunya digitalisasi sistem pemerintahan ini juga diimbangi dengan keamanan data.
“Saya berharap dengan dilaksanakannya pelatihan kepemimpinan administrator ini dapat mencapai pelayanan masyarakat yang profesional, berintegritas tinggi, optimis dalam bekerja, kreatif dan inovatif. Ciptakan pelayanan yang amanah dan tingkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah untuk mewujudkan kabupaten melawi adil pantas hebat dan berlandaskan gotong royong,” harapnya.
Sementara Hendri Permana selaku salah satu peserta mengatakan kegiatan yang difasilitasi BKPSDM Melawi ini merupakan bentuk inovasi dari pusat pengembangan sumber daya manusia regional Makasar untuk memberikan kesempatan bagi seluruh peserta PKA agar bisa mengimplementasikan hasil seminar yang digagas dalam rancangan aktualisasis. Sehingga nantinya bisa bermanfaat bagi organisasi perangkat daerah masing-masing.
“Aplikasi yang dilaksanakan pada hari ini ada 5 yakni aplikasi Simenyadik, Sipokir, Siormas, Peta Emas dan kelima Ceting Biofit Si RT. Kami berharap segala bentuk dari aplikasi ini bermanfaat bagi pelayanan publik di lingkungan Kabupaten Melawi, sehingga dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik kedepannya dan dapat mewujudkan visi misi bupati Melawi,” pungkasnya. (ira)
Discussion about this post