JURNALIS.co.id – Sebanyak 360 Perempuan Pejuang Desa Akademi Paradigta Kubu Raya diwisuda, Selasa (13/12/2022) pagi di aula Praja Utama.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan perempuan-perempuan ini bisa membawa perubahan. Mulai dari pondasinya, rumah tangga, dusun dan desa untuk membawa perubahan-perubahan besar.
“Kita yakin perubahan seperti itu akan punya kekuatan legitimasi yang cukup dan justru itulah yang akan membawa pada sebuah perubahan yang benar-benar bisa menebus zaman,” katanya.
Muda menuturkan perjalanan paradigta ini tentulah memiliki tantangannya sekaligus bagaimana persepsi yang terbangun berbagai hal dinamika.
“Tapi saya salut, tentu alhamdulilah kita bersyukur, bahagia, karena perjalan demi waktu ini menunjukan dan memperlihatkan, bahwasanya ini adalah kebutuhan kita, ini adalah kebutuhan semuanya,” ujarnya.
Hal tersebut, kata Muda, selalu mendaratkan pikiran dari awal Kubu Raya ada. Selalu membangun persepsi dan nilai mendaratkan pikiran pada setiap rumah tangga-rumah tangga.
“Sederhananya, pemerinta itu hadir yang diurus semua rumah tangga, hidup layak, cukup gizi, cukup pangan, sehat, bersosialisasi, beribadah dengan baik, bisa tumbuh dengan baik dan berdampak baik, produktif serta memberikan kontribusinya kepada semuanya, sehingga membahagiakan. Inilah visi bahagia kubu Raya juga,” terangnya.
Dikatakan Muda, yang dikejar dalam paradigta ini, tentu juga sama dengan arah mengejar visi Bahagia. Dimulai dari rumah tangga di seluruh penjuru desa. Karena desa ini jangkar.
“Rumah tangga ini lebih lagi, jangkar paling terbawah di tingkat tapak yang mempengaruhi dan memperkuat semuanya,” ucapnya.
Muda menambahkan, hal tersebut merupakan menjadi tekad dan sangat menentukan signifikan, keberadaan, bagaimana gerak-gerak perempuan akan mempengaruhi dinamika. Karena bagaimanapun sudah tidak bisa dibantah bahwasanya dimana signifikansi dari pada pengaruh besarnya serta dampaknya.
“Seperti perempuan yang berdaya, perempuan yang bergerak, perempuan yang bisa berfikir pisoner dan selalu bisa hadir serta memberikan suatu solusi. Ini sangat besar dampatkan kepada rumah tangga, sebab suasana yang terbangun langsung melekat pada hal-hal yang menyangkut genarasi,” tukas Muda.
Sementara Direktur Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka), Nani Zulminarni mengatakan proses di Akademi Paradigta adalah langkah awal dan jendela pembuka bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Khususnya untuk memahami pentingnya partisipasi perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Keaktifan perempuan di desa juga dipengaruhi bagaimana dukungan pemerintah desa dan masyarakat dalam menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan untuk berkarya. Tantangan ini harusnya diberikan dengan dukungan bagi mereka untuk meresponnya dengan maksimal. Bukan menarik dukungan yang telah diberikan,” jelasnya.
Nani menyampaikan perempuan sebagai kelompok yang paling rentan, marjinal dan banyak sistem terpinggirkan, harus diberikan kesempatan serta dukungan untuk memampukan dirinya menghadapi perubahan ini.
“Karena sebagian besar perempuan Indonesia adalah ibu bagi anak-anak generasi penerus masa depan bangsa. Mereka diberikan tanggung jawab dan beban berat, yaitu mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi abad 21 yang tidak menentu dan belum diketahui bagaimana kondisinya nanti,” ungkapnya.
Tentunya, melalui sistem pengasuhan di dalam keluarga, masyarakat dan juga proses pendidikan menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Pengalaman perempuan dalam kehidupannya, merupakan sumber pengetahuan berharga dan sangat penting menghadapi berbagai tantangan kehidupan mendatang.
“Makanya kita terus besinergi dengan pemerinta, baik pemerintah daerah maupun pusat, untuk membantu dan menjadi penggerak di desa,” ucap Nani.
Di tempat sama, Wakil Ketua DPRD Kubu Raya Suharso mengatakan perempuan sudah ada kesetaraan. Tidak hanya eksekutif, tetapi juga legislatif.
“Saya sampaikan hari ini, ada sembilan orang perempuan yang duduk di DPRD, semoga ke depannya jauh lebih banyak. Perempuan hebat ini mampu menunjang ekonomi, bukan hanya ekonomi keluarga, bahkan ekonomi Kubu Raya sendiri,” pungkas Suharso. (sym)
Discussion about this post