JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka Seminar Peran ASN Perempuan Dalam Membangun Daerah, Rabu (04/01/2023) di aula kantor Bupati Kubu Raya.
Di kesempatan tersebut, Muda mengatakan perempuan memiliki integritas dan sanggup memimpin. Sehingga perempuan juga dapat menduduki jabatan strategis di birokrasi maupun kenegaraan.
“Baik nasional hingga Internasional,” katanya.
Menurut Muda, berbicara perempuan banyak sekali substansi yang akan terbahas. Bicara perempuan itu, ibarat melihat lautan tak bertepi.
“Seminar ini bagus dan tepat, kita bahas dalam artianya tidak bermaksud mengklaster atau mengkotakkan, justru malah membangun suasana kondisi yang lebih membangun pendekatan untuk melihat lebih jauh, melihat kepada generasi itu ada pada perempuan,” ujarnya.
Harus diakui juga, bahwa dari berbagai sejarah konflik yang ada di dunia, pada akhirnya suara-suara dan teriakan-teriakan perempuan yang membuat dorongan kedamaian. Dorongan tersebut merekatkan dan mendamaikan.
“Ini sejarah. Banyak sekali kalau diceritakan semuanya, sejarah-sejarah di berbagai benua,” ucapnya.
Hal ini, lanjut Muda, mengerjakan sesuatu yang dipikirkan lebih dalam, lebih luas dan fokus, sehingga tidak menimbulkan daya rusak yang tinggi pada generasinya.
“Kalau tidak memberikan contoh yang baik, generasinya bisa jadi brutal. Inilah yang sebenarnya harus diselamatkan, bukan hanya aktifitas, tetapi karakter anak-anak, jangan sampai ngikut seperti yang dilakukan mengarah yang salah,” tuturnya
Bupati meminta, agar tidak melihat persoalanya, tetapi subtansinya. Seperti yang dilakukan ASN menjalankan praktik bernegara dan langsung pada kebijakan. Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
“Artinya, kita melakukan upaya dan kewenangan. Sebetulnya kita harus menjalankan amanat rakyat. Apalagi di era seperti sekarang ini, kita harus sudah bisa menggeser atau melihat perspektif ini menjadi lebih tepat dan memposisikan bahwa kita adalah dan mengabdi dan melakukan sesuatu yang baik,” ucapnya.
Muda menyampaikan situasi dan suasana yang selalu dibangun dengan hal-hal yang baik, sehingga bisa diikuti oleh orang lain.
“Memasuki awal tahun ini, sudah tepat, kita sama-sama ingin mengawal bagaimana ke depan dilakukan dengan sistem data yang sudah kuat dan terupdate secara faktual pada semua tematik yang sudah inspirasi,” tukasnya.
Dia menambahkan, sebenarnya cara bekerjanya pemerintah ke depan, bukan lagi menunggu. Bukan lagi memposisikan rakyat sebagai pengemis yang mohon-mohon. Tetapi harus melayani langsung serta mengertahu permasalahan yang ada.
“Pelayanan sebenarnya proses membangun atau melakukan langkah progresif yang menembus atau masih belum sampaikan sebagai instrumen, hingga akhirnya kita kerja pun akan tenang,” imbuhnya
Muda mengatakan naluri lawan jenis laki-laki ini berkemampuan dapat melihat jauh kedepan, perkembangan suatu generasi.
“Makanya kita mengakui berdasarkan sejarah dunia. Konflik-konflik yang pernah terjadi, banyak Gerakan maupun suara-suara perempuan yang mendorong terjadinya perdamaian,” ucapnya.
Misalnya di negara Amerika yang berpolitik apartheid (warna kulit) pada waktu itu. Yang juga banyak menunjukan peran perempuan pada saat itu untuk berdamai.
“Bahkan, peraih nobel perdamaian itu, sebanyak tiga kali berturut-turut adalah perempuan,” pungkas Muda.
Sementara Sekretaris Daerah Kubu Raya Yusran Anizam mengatakan, di awal tahun diselenggarakan kegiatan seminar dari pengurus Korpri Kabupaten Kubu Raya, khusus tema untuk ASN perempuan.
“Gimana peran perempuan dalam membangun daerah ini. Kenapa ini fokus ke perempuan, karena semangatnya memang sesuai dengan misi Bupati dan wakil bupati juga, bagaimana peran perempuan menjadi target didalam RPJMD,” ungkap Yusran Ketua Kopri Kubu Raya.
Yusran menuturkan hal ini berkaitakn dengan musrembang perempuan, sehingga pihak pemerintah mensupport itu semua.
“Sebenarnya kita tidak mempermasalahkan lagi, masalah gender di pemerintahan Kabupaten Kubu Raya, contoh di dalam penempatan di dalam promosi ASN tidak mempertimbangkan lagi perempuan atau laki-laki.Di posisi apapun, sepanjang memenuhi persyaratan administratif maupun kompetensinya, itu bisa bersaing,” ucapnya.
Yusran menambahkan, dengan adanya seminar ini, diharapkan ada penguatan bagi ASN, khususnya perempuan dan berperan lebih maksimal lagi di dalam membangun daerah ini.
“Yang pasti sesuai dengan arahan Bubati, bagaimana kita ASN ini juga menjadi penanggung jawab. Bertanggung Jawab terkait dengan amanah rakyat yang dipercayakan, implementasikan dilaksanakan oleh birokrasi, oleh ASN, sehingga semua ASN ini bertanggung jawab juga terhadap amanah rakyat,” harap Yusran. (sym)
Discussion about this post