JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan terus mendorong UMKM bisa tingkatkan kualitas produknya menuju ekspor. Tak hanya itu, pihaknya terus tingkatkan dan memberikan pelayanan dan rasa tanggung jawab, salah satunya tematik UMKM, supaya bisa memperkuat digitalisasi menuju globalisasi.
“Artinya kita sudah melakukan langkah seperti pameran yang dilaksanakan kementerian keuangan ini,” ungkap Muda usai acara Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Barat Tahun 2023, Rabu (08/02/2023) di Pontianak.
Muda terus berupaya melakukan transformasi yang disampaikan melalui sistem data, sehingga pelaku dari mulai yang sangat support micro bisa didapat, sehingga dengan sistem data by name, by address, by coordinate, by foto maupun juga lainnya, termasuk yang tidak punya perizinan dengan legalitas, termasuk masalah perpajakan akan jauh lebih mudah.
” LSebaranya, termasuk digitalisasi juga dalam transaksi melalui portal Sophie, Tokopedia dan sebagainya, begitu juga dari lelang melalui berbagai platform, digital semuanya itu bisa melakukan pelatihan di dalamnya,” ujarnya.
UMKM, kata Muda, yang paling utama legalitasnya. Dari situ bagaimana permodalan akan diberikan melalui kur, usaha mikro, CSR dan lainya sebagainya.
“Bantuan sangat mudah diberikan jikalau ada legalitasnya. Yang paling penting adalah sistem data. Kalau tidak ada legalitas, kita kejar dan berikan(kejar bola),” ucapnya.
Hal tersebut, lanjut Muda, dilakukan transformasi dari sistem data, dari yang tidak bergerak menjadi bergerak, dari yang tidak punya pasar bagaimana caranya di ajak, angkat kelasnya dari yang tidak berkualitas, dari yang tadinya cuman lokal atau kampung, bagaimana bisa dipasarkan, mulai dari Kabupaten, Provinsi hingga nasional.
Di tempat sama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta dengan bank, agar tidak takut memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bank juga harus menyediakan akses yang mudah dalam pemberian KUR.
“Walaupun bunga yang diberikan ke pelaku usaha melalui program ini tergolong rendah, kita menjamin dari keuangan akan membayar selisih dari bunga sesungguhnya. Bunga KUR kecil, tapi bank tidak akan rugi. Bunga 6% dibayar pelaku usaha, sisanya dibayar negara,” ujarnya.
Suahasil mengatakan pihaknya tidak menginginkan pertumbuhan hanya terjadi pada KUR yang diberikan, melainkan pertumbuhan UMKM.
“Kami berharap usaha yang tadinya mikro bertumbuh jadi kecil, kecil jadi menengah, dan jumlah UMKM nya tambah banyak,” tambahnya.
Sehingga, Suahasil mengaku tugas Kementerian Keuangan tidak hanya berhenti sampai memberikan bantuan akses permodalan, melainkan memberikan bimbingan dalam dua aspek lainnya, yakni pertama memberikan bimbingan kepada pelaku usaha untuk memahami aturan-aturan seperti pajak.
“Kenapa demikian? karena pajak digunakan untuk kembali membangun UMKM lain. Dikumpulkan dari masyarakat dan dikembalikan kepada masyarakat. Kedua, mendorong pelaku usaha agar bisa melakukan ekspor. Ini dilakukan untuk memastikan telah memfasilitasi UMKM dengan membantu mencarikan pasar yang strategis untuk menjual barang dan jasa,” tuturnya.
Suahasil berupaya terus memastikan jajarannya untuk memahami betul konsep tersebut dalam setiap tugas yang dilaksanakan.
“Saya meminta teman-teman di Kemenkeu harus bisa membangun kedekatan dengan pemerintah provinsi, dekat dengan universitas, dekat dengan lembaga penelitian agar bisa berkomunikasi secara bersama-sama,” katanya.
Suahasil menambahkan, kantor perwakilan Kementerian Keuangan di daerah-daerah harus pula dapat memahami seluk-beluk perekonomian setempat guna terus memastikan instrumen fiskal memberi manfaat bagi masyarakat luas.
“Jadi setiap dimanapun kita berada harus mengerti perekonomiannya seperti apa,” tegasnya.
Sementara Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan UMKM menjadi penyumbang ekonomi terbesar di Kalbar. Sekitar 70 persen perkembangan ekonomi Kalbar disumbang dari sektor UMKM.
“Untuk sektor yang besar 2023, UMKM harus terus bergerak sehingga kita di daerah harus mendorong perkembangan UMKM ini,” kata Sutarmidji.
Untuk itu, dirinya meminta kepada semua sektor di Kalbar harus terus digerakkan, sehingga pelaku usaha UMKM bisa masuk dalam segala hal, termasuk sektor kerajinan, kuliner dan sebagainya.
Ia juga berharap kepada Bupati/Wali Kota di Provinsi Kalbar untuk bisa melakukan edukasi kepada pelaku UMKM untuk mengakses sumber pembiayaan yang murah dari Pemerintah.
“Saya harap, Bupati/Wali Kota bisa berikan edukasi kepada pelaku UMKM untuk mengakses sumber pembiayaan yang murah dari Pemerintah,” ungkapnya. (sym)
Discussion about this post