– Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau akan terus melakukan rapid test terhadap orang-orang yang berisiko terjangkit virus corona. Terutama tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
“Yang pertama nanti tenaga kesehatan akan kita rapid test, semua orang yang sudah kontak dengan pasien dalam pengawasan. Supaya kita tidak terlalu menunggu lama hasil swab, untuk kita tahu siapa yang reaktif dan tidak reaktif,” terang Plt Kepala Dinkes Sanggau, Ginting, Rabu (8/4/2020).
Rapid test dilakukan tidak hanya oleh Dinkes Sanggau, tetapi juga berkerjasama dengan Puskesmas. Petugas kesehatan Puskesmas juga akan dilatih bagaimana cara melakukan rapid test.
“Setiap Puskesmas kita sudah bentuk minimal tiga orang,” katanya.
Dijelaskan Ginting, pihaknya juga akan membagikan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Puskesmas. Supaya mereka bisa melaksanakan pendeteksian atau screening di wilayahnya masing-masing.
“Jadi, petugas Puskesmas kami sendiri yang akan melaksanakan rapid test di Puskesmasnya,” ujarnya.
“Sebenarnya kemarin Sosok sudah melakukan itu, satu orang dan hasilnya negatif,” timpal Ginting.
Rapid test akan dilanjutkan terus. Selain tenaga kesehatan yang berisiko, rapid test juga akan menyasar masyarakat yang mempunyai gejala atau ODP dengan keluhan. Untuk itu, Pemkab Sanggau sudah memesan rapid test lagi.
Hari ini sudah datang 1000 rapid test. Sebelumnya terdapat 200 unit.
“Walaupun ada yang kurang dan ada yang bertambah,” ucapnya.
Ginting menuturkan, prediksi ke depan dibutuhkan 5 ribu sampai 10 ribu rapid test. Pemeriksaan rapid test ini akan dilaksanakan secara bertahap.
“Lebih bagus kita memesan lebih banyak untuk kondisi sekarang daripada mesan kurang,” lugasnya.
Sampai saat ini, yang sudah digunakan sebanyak 79 dari 1200 rapid test. Hasilnya, 78 negatif dan satu orang reaktif Covid-19.
“Jadi yang untuk tanggal 7 itu sudah di rapid test kembali dan hasilnya negatif. Harapan kita, banyakpun kita laksanakan rapid test semuanya negatiflah,” tukasnya.
Sedangkan terkait APD, akan dipesan secukupnya. Dari 500 APD yang dipesan, separuhnya sudah datang. Bahkan sudah distribusikan baik ke rumah sakit maupun Puskesmas.
“Untuk sekarang cukup hanya untuk beberapa hari ke depan. Maka sudah kita pesan lagi, itu untuk APD lengkap, kalau APD lengkap itu untuk tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien,” papar Ginting.
Begitu juga dengan masker dan sarung tangan, sudah dipesan. Mengingat sulitnya mendapatkan masker, maka pihaknya memanfaatkan UMKM yang ada di Kabupaten Sanggau.
“Jadi dalam waktu dekat ini mungkin kita pesan sekitar 20 atau 30 ribu melalui UMKM kita di sini yang tukang jahit. Masker kain yang bisa dicuci, tapi kita tentukanlah kainnya yang aman,” tuturnya.
Pihaknya sudah telusuri dan kerjasama dengan UMKM di Kabupaten Sanggau supaya ekonomi mereka pulih. Di samping melindungi masyarakat memenuhi masker, juga membantu perekonomian masyarakat usaha kecil.
“Masker itu memang untuk masyarakat, bukan untuk tenaga kesehatan,” pungkasnya.
Masker ada tiga macam. Khusus N95 untuk tenaga kesehatan langsung berhubungan dengan pasien.
“Kemudian untuk tenaga kesehatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat ataupun dengan pasien bukan positif, namanya masker bedah,” tutur Ginting.
Sementara itu, terkait update Covid-19 di Kabupaten Sanggau per Rabu (8/4/2020), PDP tetap tiga orang. 1155 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan selesai dalam pemantauan sebanyak 928 orang. (faf)
Discussion about this post