JURNALIS.co.id – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Kalimantan Barat menggelar Bulan Peduli Nyeri (Pain Awareness Month).
dr Achmad Faqih, Spesialis Neurologi menyebut kegiatan Bulan Peduli Nyeri (Pain Awareness Month) merupakan bentuk komitmen RSUD SSMA dan Perdosni kepada pasien yang memerlukan penanganan nyeri yang tepat dan akurat dengan menggunakan panduan Ultrasonografi (USG).
“Selain bakti sosial intervensi nyeri juga akan diisi dengan seminar awam terkait nyeri terutama nyeri kepala dan nyeri sendi,” ungkapnya usai memberikan pelayanan kepada pasien di Poli Saraf RSUD SSMA Pontianak, Kamis (07/09/2023).
Menurut Achmad Faqih, dipilihnya materi tata laksana nyeri sendi lutut tanpa operasi pada seminar awam lantaran pasien dengan nyeri lutut merupakan salah satu kasus yang paling sering ditemukan di instalasi rawat jalan maupun pada saat praktik sehari-hari.
“Apalagi sekarang lagi ngetren istilah prosedur minimal invasif yaitu tindakan intervensi nyeri tanpa melukai dengan injeksi atau suntikan menggunakan panduan USG atau Fluoroskopi sehingga tidak mengenai area yang berbahaya jadi lebih presisi, tepat dan aman bagi pasien.” jelas Faqih.
Untuk melakukan penanganan intervensi nyeri pada pasien menggunakan panduan USG, dokter spesialis juga harus memiliki kompetensi tambahan yaitu dengan memegang Surat Tanda Registrasi Kualifikasi Tambahan (STR KT).
“Alhamdulillah di Perdosni Kalbar ini sudah ada yang memegang STRKT dalam melakukan intervensi nyeri termasuk saya di Kota Pontianak,” imbuhnya.
Dia berharap dengan kegiatan Bulan Peduli Nyeri (Pain Awareness Month) semakin banyak masyarakat yang mengetahui bahwa ada layanan nyeri di Kota Pontianak, salah satunya di RSUD SSMA Kota Pontianak.
“Untuk pasien, kita terbuka selama kuotanya masih mencukupi, diharapkan semua masyarakat bisa mendaftar,” pungkasnya.
Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, dr Eva Nurfarihah mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan Bulan Peduli Nyeri yang digelar Perdosni.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami dari rumah sakit dan Perdosni untuk membagikan ilmu pengetahuan terutama masalah nyeri agar masyarakat awam khususnya pasien dan pengunjung di RSUD ini bisa memahami apa itu nyeri dan pentingnya pencegahan, pengelolaan yang tepat mengatasi nyeri,” tuturnya.
Menurut Eva, nyeri merupakan isyarat dari tubuh yang harus ditindaklanjuti baik dengan pengobatan medis atau melalui pencegahannya agar nyeri tersebut tidak berulang.
“Bagi masyarakat yang belum mengalami nyeri juga penting mengetahui upaya pencegahan dengan menyimak apa yang akan disampaikan oleh dokter spesialis Neurologi kebanggaan masyarakat Kalbar,” pungkasnya.
Kegiatan Bulan Peduli Nyeri juga akan diisi dengan seminar dan talkshow KOPI PANCONG (Komunikasi Pintar, Pas, Cocok dan Terpercaya) bersama dengan narasumber Dokter Spesialis Saraf, latihan fisik bagi penderita nyeri lutut dan Bakti sosial manajemen intervensi nyeri. (hen)
Discussion about this post