– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang akan menerjunkan Tim Pemantauan Sembako Khusus Wilayah Perbatasan pada 16 April 2020. Wakil Bupati (Wabup) Sintang Drs Askiman MM memimpin langsung rapat membahas persiapan tim tersebut di Balai Pegodai, Selasa (14/2020).
Sebagaimana diketahui, Malaysia masih menerapkan lockdown untuk membendung penyebaran virus corona di negara kerajaan tersebut. Kebijakan tersebut berimbas pada penutupan pintu perbatasan. Sedangkan masyarakat perbatasan masih banyak tergantung negeri jiran dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Tim yang diterjunkan Pemkab Sintang nantinya akan mengunjungi kampung-kampung yang langsung berbatasan dengan Malaysia. Nantinya tim akan akan melakukan operasi pasar di sana.
“Kita akan memantau arus barang dan jasa di perbatasan,” kata Askiman.
Dijelaskan Wabup, sepuluh titik jalan tikus menuju Serawak akan menjadi perhatian pihaknya. Pasukan Pengamanan Perbatasan (Pamtas) sudah menutup sepuluh titik jalan tikus tersebut.
“Pasukan Pamtas memang ada di pusat desa. Bukan berada di zero point perbatasan,” ujarnya.
Harga lada dan karet juga perlu dipantau. Jika kondisi pandemi Covid-19 ini harus berlangsung lama. Karena hasil pertanian mereka sudah tidak bisa dijual.
“Ini pasti menyulitkan. Saya mendapatkan informasi, harga karet ada yang hanya dibeli 3000 per kg,” jelasnya.
Askiman tegaskan, tidak mau ada permainan dalam penyediaan sembako. Jangan ada pengusaha yang menimbun sembako untuk mencari keuntungan. Pihaknya akan cek dan pantau distribusi barang. Kemudian akan berusaha melakukan stabilisasi harga barang dan ketersediaan sembako.
“Saya berharap hasil kunjungan kita nanti, kita lakukan evaluasi, dan segera ambil kebijakan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat perbatasan. Cek langsung ke desa dan kampung yang berbatasan langsung dengan perbatasan,” tuturnya.
Baca juga: Satu PDP Asal Sanggau Positif Corona, Dirawat di RSUD Sintang
Wabup menuturkan, jalan paralel memang sudah terbangun. Namun kehidupan masyarakat di sana masih tergantung kepada negara tetangga.
“Saya berharap tidak ada kasus warga Sintang yang positif Covid-19. Kita tetap harus waspada. Jaga kesehatan, kebersihan, dan iman kita,” imbaunya.
Dia menyampaikan, distributor boleh melakukan stok barang. Syarat jangan menaikan harga dan dengan sengaja mengatakan tidak ada barang.
“Jangan sampai menimbun sembako,” tegasnya.
Saat ke perbatasan nanti, tim juga bisa membawa APD untuk diberikan kepada petugas di sana. Wilayah Ketungau Hulu lebih mudah dalam pasokan sembako kalau Balai Karangan masih terbuka.
“Yang sulit itu, Kecamatan Ketungau Tengah, semua jalur masuk masih sulit,” tutup Askiman.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Sintang, Sudirman menjelaskan, pada Kamis (16/4/2020) seluruh tim akan berangkat ke wilayah perbatasan dan langsung ke Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu. Langsung ke desa dan kampung-kampung yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Kami akan menggali dampak penutupan jalur perbatasan karena penyebaran Covid-19 ini,” jelasnya.
Pihaknya juga akan melaksanakan operasi pasar berupa gula, telur dan bahan sembako lainnya. Karena, laporan Camat Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu, harga gula tinggi bahkan stok habis. Begitu juga telur.
“Kami akan melakukan operasi pasar dan membuat kebijakan pengurangan kewajiban pelaku UMKM. Selain bantuan berupa beras dari pemerintah pusat,” terang Sudirman.
Baca juga: Satu PDP Sekadau Dirujuk ke Sintang, Sebulan Sebelumnya Berobat ke Kuala Lumpur
Wakapolres Sintang, Kompol Albert Manurung menjelaskan jajarannya siap mendukung kebijakan Pemerintah Daerha (Pemda) yang akan melakukan operasi pasar di wilayah perbatasan. Supaya kegiatan ini bisa berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Kami juga sudah memberikan arahan kepada jajaran kami di Polsek untuk ikut membantu,” pungkas Albert.
Senada, Kasdim 1205 Sintang Mayor inf Supriyono juga menyatakan siap membantu Pemkab Sintang dalam melakukan pemantauan di kawasan perbatasan sekaligus melakukan operasi pasar. Bahkan pihaknya siap menurunkan kendaraan truk double gardan bantu mengangkut sembako menuju pembatasan untuk melakukan operasi pasar.
“Jajaran Kodim siap membantu dan mendukung kegiatan ini. Kami juga terus mendapatkan laporan dari jajaran Koramil mengenai kondisi di perbatasan,” terang Supriyono.
Sementara itu, Kelala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Sintang, Andon menjelaskan masih ada warga negara Indonesia yang masuk ke wilayah Sintang melalui jalur tikus.
“Mereka tidak hanya orang Sintang, tetapi dari kabupaten lain bahkan provinsi lain. Saran saya petugas di perbatasan juga diberikan alat pelindung diri,” saran Andon.
Di lain pihak, Kepala PM dan Pemdes Sintang, Herkulanus Roni menerangkan, sulitnya mendapatkan dan mahalnya harga sembako juga dialami masyarakat di desa perhuluan. Seperti beberapa desa di Kecamatan Serawai dan Ambalau.
“Kami juga sudah membuat edaran Bupati Sintang untuk seluruh Pemerintahan Desa agar melakukan langkah antisipasi Covid-19” ungkap Roni.
Hadir dalam rapat tersebut Wakil Ketua DPRD Sintang Jefray Edward SE MSi, Sekda Sintang Dra Yosepha Hasnah MSi, anggota Forkopimda, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sintang. (m@nk)
Discussion about this post