JURNALIS.co.id – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo mengapresiasi kehadiran destinasi wisata kuliner Kampung Wah Sawah di Pondok Pesantren Darul Fikri, Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap.
Menurut Sujiwo, keberadaan Kampung Wah Sawah dengan konsep makan di alam terbuka persawahan itu tidak saja mendukung pariwisata dan ekonomi daerah. Tapi juga menjadi wujud upaya kemandirian pondok pesantren dalam menghidupi dirinya. Alih-alih hanya mengandalkan bantuan dari donatur dan pemerintah.
“Mulai dulu dengan skala kecil. Pondok-pondok pesantren memang harus sudah mulai ada pemikiran dan konsep yang sifatnya mandiri. Kita tidak bisa terus berpangku tangan dengan para donatur dan pemerintah daerah,” kata Wakil Bupati Sujiwo saat menghadiri syukuran dan peluncuran Wisata Kuliner Kampung Wah Sawah di Pondok Pesantren Darul Fikri, Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Minggu (19/11/2023).
Sujiwo menerangkan pengelolaan pendidikan pondok pesantren berada di bawah kewenangan Kementerian Agama. Karena itu, tanggung jawab utama terkait kegiatan pondok pesantren ada di tangan kementerian.
“Jadi pemerintah daerah (membantu) itu hukumnya sunah. Bagi pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, yang menjadi prioritas utama adalah kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dulu. Makanya tidak bisa memberikan perhatian yang sangat maksimal kepada pondok pesantren,” jelasnya.
Karena itu, Sujiwo mengapresiasi para pihak yang secara intens dan sinergis melakukan pembinaan kemandirian ekonomi kepada entitas pondok pesantren di Kubu Raya. Dirinya berharap kepedulian itu dapat menjadi ikon dan motivasi bagi pondok-pondok pesantren lainnya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan secara pribadi, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setingggi-tingginya kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Kalbar, Kementerian Agama, dan Universitas Tanjungpura yang telah melakukan fastabiqul khairat untuk memberikan suatu manfaat dan kebaikan,” tuturnya.
Terkait Wisata Kuliner Warung Wah Sawah, Sujiwo berharap keberadaannya akan menjadi magnet sekaligus dorongan bagi pesantren lainnya. Ia pun berjanji akan ikut mempromosikan destinasi yang unik itu.
“Selamat kepada Pondok Darul Fikri dan pengelola Warung Wah Sawah yang telah memberanikan diri membuka usaha kuliner. Insyaallah saya akan ikut menggaungkan dan mengajak teman-teman agar kalau ingin liburan maka tidak usah jauh-jauh lagi. Cukup pergi ke sini,” ucapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fikri Ustaz Nur Kholik mengatakan pihaknya sangat fokus untuk membangun unit-unit usaha yang nantinya bisa memandirikan pondok. Bahkan secara khusus ia melakukan studi banding ke Jawa Barat untuk melihat langsung pengelolaan unit usaha pondok pesantren.
“Dari Bank Indonesia mendapat kesempatan untuk studi banding ke pondok pesantren di Jawa Barat guna melihat lebih dekat tentang unit usaha pondok. Itu pesantren besar dengan 16 ribu santri yang belajar gratis dan unit usaha yang banyak mencapai 58 unit usaha. Dari situ kami banyak belajar dan kini memulai dengan apa yang dapat kami lakukan,” paparnya. (sym)
Discussion about this post