– Sejak sepekan lalu di Kabupaten Ketapang kerap terjadi pemadaman listrik oleh PLN UP3. Dalam sehari pemadaman bisa mencapai lima kali. Saat ini, PLN berupaya melakukan penormalan sistem operasi kelistrikan Ketapang.
Menyikapi seringnya terjadi pemadaman, Anggota DPRD Ketapang, Abdul Sani meminta PLN Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) untuk mengevaluasi kinerja PLN UP3 Ketapang.
“Setiap tahun, ketika menjelang bulan suci Ramadan listrik padam terus. Bahkan dalam sehari ini saja sudah hampir lima kali listrik padam,” kata Abdul Sani, Kamis (16/4/2020).
Menurut Sani, kondisi tersebut membuat masyarakat gerah. Pasalnya, di tengah wabah Covid-19 masyarakat diminta diam di rumah, sementara PLN terus melakukan pemadaman bergilir.
“Di saat seperti ini harusnya semua pihak bisa saling membantu. Kalau listrik padam terus, bagaimana masyarakat bisa beraktivitas di rumah secara leluasa. Mestinya PLN memikirkan hal itu,” pintanya.
Baca juga: Kondisi Pasien Positif Covid-19 di Ketapang Semakin Membaik
Dia menilai, dalam situasi wabah Covid-19, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan beropini bahwa sengaja dilakukan pemadaman karena sebagian masyarakat (pelanggan) diberikan diskon.
“Untuk itu, PLN Wilayah Kalbar diminta mengevaluasi kinerja Manager PLN UP3 Ketapang selaku penanggung jawab. Sehingga ada motivasi dalam menyelesaikan persoalan klasik, yakni pemadaman listrik” tuturnya.
Warga Kelurahan Mulia Baru, Apolonius Salim (44) mengaku kesal dengan pelayanan PLN UP3 Ketapang. Lantaran pemadaman bergilir terus terjadi. Di tempatnya, pemadaman bisa lebih dari tiga kali listrik padam.
“Kinerja PLN Ketapang buruk, di masa sekarang listrik padam terus. Hal itu tentu sangat menganggu aktivitas kita sebagai masyarakat. Belum lagi kegiatan-kegiatan lain,” akunya.
Baca juga: Rumah Singgah Pemantauan Covid-19 Ketapang Difungsikan
Ia berpendapat, masyarakat tidak mampu selalu jadi korban pemadaman listrik. Misalnya terjadi kerusakan barang elektronik dan lainnya. Hanya saja, mungkin masyarakat tidak mau protes secara langsung.
“Jangan sampai di tengah kondisi sekarang muncul mosi tidak percaya dari masyarakat kepada PLN Ketapang,” tegasnya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Ketapang, Wilfrid Siregar menjelaskan, jika pihaknya terus berupaya melakukan penormalan sistem operasi kelistrikan Ketapang akibat gangguan PLTU Unit 1 dan 2 Sukabangun serta PLTU Tembilok.
“Saat ini sedang dilakukan pekerjaan perbaikan pada sisi Boiler PLTU. Diperkirakan pekerjaan akan berjalan tujuh hari kedepan. Dengan kendala itu, PLN terpaksa melakukan penghentian sementara aliran listrik berdurasi dua sampai tiga jam untuk meminimalkan dampak lebih besar,” jelasnya.
Atas kejadian pemadaman saat ini, pihakmya menyampaikan permohonan maaf dan meminta dukungan masyarakat agar perbaikan dapat segera selesai. (lim)
Discussion about this post