JURNALIS.co.id – Satu ekor Dugong yang tersangkut pukat di sekitar Pulau Cempedak pada Rabu, 13 Maret 2024 pagi. Akhirnya berhasil dilepaskan kembali ke habitnya.
Dugong sepanjang 1,4 meter dengan perkiraan berat 80-90 kilogram itu sempat tersangkut di pukat dalam keadaan hidup dan sedikit terluka dibagian ekor.
Mengetahui hal tersebut, Yayasan Webe Konservasi Ketapang meminta bantuan BKSDA SKW 1 Ketapang untuk pelaporan permohonan pendampingan penangan ke Pulau Cempedak dan dukungan dokter hewan dari YIARI.
Ketua Yayasan WEBE Ketapang, Setra Kusumardana mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas inisiatif masyarakat Pulau Cempedak yang melakukan upaya perlindungan dan penyelamatan satwa dilindungi ini. Menurutnya Dugong menjadi daya tarik tersendiri bagi Pulau Cempedak. Baik dari sisi pengetahuan, konservasi, maupun pengembangan wisata bahari.
Setra juga menyampaikan terima kasih kepada Danlanal Ketapang, Kepala BKSDA SKW 1 Ketapang, Kapolsek Kendawangan yang dengan cepat memberikan dukungan pendampingan kepada tim Yayasan WeBe Konservasi Ketapang dan tim dokter dari Yayasan IAR Indonesia.
“Dalam mendampingi Pokmaswas Cempedak Lestari dan Pokdarwis Cempedak Jaya untuk upaya pemeriksaan Dugong tersebut,” ucap Setra.
Ia melanjutkan, semua kegiatan juga dilaporkan kepada DKP Kalbar sebagai penanggung jawab pengelola kawasan konservasi perairan daerah dan wilayah laut provinsi Kalimantan Barat. BPSPL dan PSDKP Pontianak sebagai perpanjangan tangan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Kalbar.
“Setelah diperiksa dokter hewan dan dinyatakan sehat. Dugong betina yg diberi nama Fitri ini dilepaskan di lokasi penemuannya pada pukul 15.35 WIB,” ungkap Setra.
Setra menilai, kalau penemuan Dugong oleh masyarakat ini juga mendukung pengelolaan kawasan konservasi laut Kendawangan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Kepmenkp/91/2020 tentang Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kendawangan.
“Harapan kami tentunya keberadaan Dugong dan kawasan konservasi laut ini bisa mendatangkan manfaat serta kesejahteraan bagi masyarakat pesisir pulau kecil di Kendawangan,” demikian Setra. (Lim)
Discussion about this post