JURNALIS.co.id – Wakil Bupati Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh wilayah Kecamatan Patrang dan Arjasa, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Senin (18/3/2024).
Wabup yang karib disapa Gus Firjaun ini berkeinginan, di awal tahun 2024 merefresh TPK, supaya konsisten pada tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat dalam kesejahteraan warga di satuan terkecil, yaitu keluarga.
“Mari saudara-saudara, kita fokus lagi dalam bekerja memperhatikan keluarga-keluarga. Khususnya yang prasejahtera,” ucap Gus Firjaun saat di Kelurahan Gebang, Senin, 18 Maret 2024.
Menurut Gus Firjaun, Pemkab Jember masih memiliki segudang PR. Diantaranya, persoalan stunting, AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi), dan kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak.
“Data perceraian di Jember tahun lalu tertinggi se Jawa Timur. Coba kita cari apa akar permasalahannya,” gugah Gus Firjaun.
Angka stunting pada Tahun 2022 di Kabupaten Jember masih tinggi. Menurut data Study Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementrian Kesehatan RI, stunting di Jember mencapai 19,2 persen. Sementara data tahun 2023 hingga saat ini belum dikeluarkan oleh Kemenkes.
Kehadiran Gus Firjaun yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Jember ini diharapkan mampu menambah motivasi anggota TPK.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Poerwahyudi mengapresiasi kehadiran Wabup Jember.
“Bersama Gus Firjaun kita laksanakan penguatan kapasitas TPK untuk peningkatan kualitas pendampingan bagi keluarga resiko stunting dan keluarga stunting di tahun 2024” lugas Poerwahyudi kepada wartawan Jurnalis.co.id.
Poerwahyudi menyebutkan, Monev TPK itu dilaksanakan setiap hari ke wilayah kecamatan-kecamatan. Untuk diketahui, Kabupaten Jember memiliki 31 kecamatan, 226 desa dan 22 kelurahan. (Sgt)
Discussion about this post