JURNALIS.CO.ID – Usai monitoring ke lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanjung Gundul, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang dan di Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah. Komisi IV DPRD Provinsi Kalbar melakukan konsultasi ke kantor PLN di Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalbar, Subhan Nur mengatakan, konsultasi dilakukan untuk mendorong pemerintah pusat supaya pembangunan dua proyek kelistrikan tersebut dapat disegerakan penyelesaiannya.
“Proyek tersebut sudah mencapai 86 persen lebih. Artinya, tinggal 13 persen lagi proyek ini selesai. Karena itu, tidak ada alasan proyek tersebut untuk tidak dilanjutkan,” kata kata Subhan kepada wartawan, Selasa (26/3/2024).
Politisi Nasdem itu menuturkan, pemerintah telah mengeluarkan anggaran yang fantastis untuk membangun dua proyek PLTU Mangkrak tersebut.
Untuk PLTU di Kecamatan Jongkat, pemerintah telah mengucurkan anggaran Rp1 triliun. Sementara PLTU Tanjung Gundul, nilai proyeknya mencapai Rp285 miliar.
Karena itu, Komisi IV menanyakan kenapa penyelesaian dua proyek tersebut terkesan lamban sekali. Hingga saat ini sudah 13 tahun belum selesai.
Menurut Subhan, keberadaan dua PLTU di Kalbar sangat penting untuk mewujudkan kemandirian listrik di Kalbar. Karena itu, proyek tersebut harus dituntaskan.
Apalagi, pembangunan Kalbar yang masif, ditunjang dengan kawasan industri di Kijing. Proyek jembatan hingga rencana pembangunan jalan tol.
“Tentu, kebutuhan listrik kita makin bertambah. Kalau dua PLTU itu jalan, dengan kapasitas daya 155 mega watt. Otomatis akan menghilangkan ketergantungan dengan Malaysia,” demikian Subhan Nur. (Lov)
Discussion about this post