JURNALIS.CO.ID – Dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Bupati Jember Haji Hendy melaksanakan program Jember Bershodaqoh di Kecamatan Ajung, Senin (8/4/2024).
Pada titik pertama Haji Hendy menyerahkan kunci rumah kepada warga yang menerima program pembangunan atas RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang bersumber dari Dana Desa 2024 Desa Rowoindah. Hendy mengapresiasi Kepala Desa Rudi Hartono yang telah selesai merenovasi 18 dari 50 rumah sasaran.
Meski didanai oleh Dana Desa, tetapi Pemkab Jember memasukkan agenda peresmian dan penyerahan kunci dalam program Jember Bershodaqoh. Kebijakan Pemerintah Desa Rowoindah, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember membangun 50 rumah warganya dalam program RTLH diaplaus Haji Hendy.
“Ini bukti nyata dari kerja Kades Rowoindah, Pak Rudi Hartono. Sejak tahun 2022, 2023 dan 2024 sekarang. Setiap tahun, 50 RTLH beliau telah perbaiki,” puji Haji Hendy kepada wartawan, Senin, 8 April 2024.
Pada kesempatan itu, secara seremoni, Haji Hendy meresmikan 18 rumah yang sudah dibangun. “Ini luar biasa. Artinya dana desa itu sangat bermanfaat bagi masyarakat jika betul-betul difokuskan pada satu arah pembangunan,” lugas Orang Nomor Satu di Kabupaten Jember itu.
Bupati Hendy berharap, apa yang sudah dikerjakan Rudi Hartono sebahai Kepala Desa dapat dicontoh oleh Kades-kades lainnya.
Hendy berpandangan, program perbaikan rumah tidak layak huni berkaitan erat dengan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jember. “Setelah selesai RTLH ini, tentu cara hidupnya berbeda. Rumahnya jadi bersih, otomatis pola hidupnya berubah. Sehingga itu akan mengiringi,” ujarnya.
Mendapat kunjungan dari Bupati Jember, Kades Rowoindah, Rudi Hartono merasa bangga dan senang.
“Saya sangat bangga, desa kami setiap tahunnya membangun rumah layak huni 50 rumah,” ucap Rudi Hartono kepada wartawan Jurnalis.co.id.
Total rumah yang akan dibangun seperti tahun-tahun lalu ada 50 unit. Tiap titik, mendapat alokasi sebesar Rp 15 juta. “DD kita sekitar 1,2 miliar untuk tahun ini,” terang Rudi Hartono.
Dengan pembangunan 50 rumah tiap tahun, Rudi yakin, angka stunting di desanya turun. Sebab dana untuk pembangunan rumah bisa dialihkan untuk kebutuhan pokok lain. Sehingga kebutuhan gizi warga tercukupi. (Sgt)
Discussion about this post