Longsor, Akses Jalan Nasional di Batang Lupar Kapuas Hulu Lumpuh

JURNALIS.CO.ID – Ruas jalan nasional di Lintas Utara, Desa Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu tertimbun longsor, Kamis (11/4/2024). Peristiwa ini disebabkan kawasan tersebut dilanda hujan dengan intensitas tinggi sekitar pukul 02.00 WIB.

“Hujan mulai mengguyur sekitar pukul 00.00 WIB. Kejadian longsor diperkirakan pukul 02.00 WIB,” kata Aziz, warga Desa Lanjak Deras, Kecamatan Batang Lupar.

Aziz mengungkapkan, ada tiga titik tanah longsor. Yakni di daerah Bukit Genting Lanjak dan kawasan Batu Ancau dekat rumah Betang Sungai Sedik.

Akibat longsor ini, akses jalan dari jalur Putussibau ke Batang Lupar tidak bisa lalui. “Jalan lumpuh total,” ucap Aziz.

Hingga detik ini, kata Aziz, tanah longsor yang menutupi akses jalan nasional tersebut belum bisa dilakukan tindakan apa-apa oleh warga maupun pemerintah desa. Karena harus menggunakan alat berat.

“Rumah di bawah Bukit Genting Lanjak sudah mandi lumpur, ” bebernya.

Aziz melanjutkan, hari ini merupakan hari kedua perayaan Idul Fitri. Tentunya banyak pengunjung dari luar akan menikmati objek wisata Danau Sentarum dan Batu Ancau.

Tapi dengan kejadian tersebut, tentu akan menghambat dan menganggu pengunjung dari luar untuk ke Danau Sentarum dan Batu Ancau.

“Semoga bisa diatasi oleh pihak-pjhak terkait. Jika dikerjakan secara manual, itu tidak mungkin. Karena memakan waktu yang cukup lama. Kasihan para pemudik yang mau pulang. Termasuk truk angkutan barang. Terutama ambulan yang merujuk pasien sakit dan melahirkan,” ujar Aziz.

Hendri, warga lainnya membenarkan, jika longsor menerpa jalan nasional, tepatnya di Bukit Genting, Lanjak. Sehingga membuat akses jalan menjadi lumpuh total.

“Kemungkinan Subuh tadi terjadinya longsor. Soalnya tadi malam hujan lebat,” ucap Hendri.

Akibat longsor tersebut, kata Hendri, membuat air sungai di daerahnya pun menguning dan di penuhi lumpur. Belum lagi rumah-rumah yang berada di bawah bukit, dipenuhi lumpur.

“Kita harap longsor yang terjadi segera ditangani Pemerintah Daerah,” pungkasnya. (opik)