– Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Agoesdjam Ketapang meninggal dunia, Senin (27/4/2020). Pasien laki-laki berusia 44 tahun itu meninggal akibat gagal jantung dan penurunan fungsi organ.
Juru Bicara Posko Covid-19 Ketapang, Rustami mengatakan, sebelum pasien meninggal sempat dilakukan rapid test, hasilnya non reaktif. Untuk memastikan positif atau negatif, pihaknya masih menunggu hasil swab.
“Hasil rapid testnya non reaktif. Tapi kita masih menunggu hasil swab almarhum untuk mengetahui apakah negatif atau positif,” kata Rustami, Selasa (28/4/2020).
Baca juga: Bupati Ketapang Sampaikan LKPj Tahun 2019, SiLPA Rp125 Miliar Lebih
Dia melanjutkan, almahum sendiri merupakan pasien rujukan dari RS Fatima. Pasien mengidap sakit paru-paru dan mengalami sesak, lalu dirujuk ke RSUD Agoesdjam Ketapang. Setelah dilakukan penanganan, dia ditetapkan sebagai PDP.
“Pasien meninggal pada senin (27/4) sekitar pukul 21.27 WIB dengan diagnosa gagal jantung dan penurunan fungsi organ. Namun untuk memastikan positif atau negatif tetap menunggu hasil swab, meskipun rapid testnya non reaktif,” lanjutnya.
Baca juga: DPRD Ketapang Gelar Paripurna Penyampaian LKPj Bupati Tahun 2019
Ia menambahkan, sampai saat ini, di Ketapang tercatat sebanyak tiga PDP yang meninggal dunia. Khusus PDP ketiga, dirinya meminta masyarakat tidak memberi stigma negatif lantaran hasil swab belum keluar.
“Total PDP meninggal menjadi 3 orang. Satu orang pertama meninggal tidak sempat dilakukan tes, PDP kedua berinisial Y hasil tesnya negatif dan PDP ketiga tinggal menunggu hasil swab,” tambahnya.
Mengenai perkembangan kasus positif Covid-19, ia menyebut, hingga Selasa (28/4/2020) tidak ada penambahan dan total masih 11 orang. Sedangkan PDP bertambah tiga orang, sehingga total PDP menjadi 35.
“Sementara Orang Dalam Pemantauan bertambah 62, jadi total ODP sampai hari ini 945 orang. Terkait pasien positif, kondisinya dalam keadaan sehat dan tidak ada gejala, sekarang terus dipantau tim medis,” tutupnya. (lim)
Discussion about this post