JURNALIS.CO.ID – Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari berkunjung sekaligus memberikan tali asih kepada anak berkebutuhan khusus di Panti Asuhan Bhakti Luhur Jalan Wonoyoso 1, Kota Pontianak, Senin (21/10/2024).
Setibanya di Panti Asuhan Bhakti Luhur, Windy disambut dengan wajah ceria oleh anak-anak panti asuhan tersebut. Dirinya kemudian tampak berbincang dan menyerahkan tali asih kepada Kepala Panti Asuhan Bhakti Luhur yang diterima oleh pengelola Panti Asuhan tersebut yakni Suster Veronika.
“Mereka (anak-anak panti asuhan) sangat senang sekali kita berkunjung di sini, mudah-mudahan dengan sedikit perhatian dan bantuan yang kita berikan dapat berguna dan menjadi motivasi untuk para bapak-bapak, ibu-ibu dan suster yang merawat mereka di sini,” ujar Windy saat diwawancarai awak media.
Dikatakan Windy, kunjungan pihaknya ke Panti Asuhan Bhakti Luhur ini bukan kali pertamanya, namun sudah beberapa kali dan bahkan rutin dikunjungi. Kunjungan ini bertujuan untuk bertemu anak-anak disabilitas dan berkebutuhan khusus guna memberikan semangat sekaligus menghibur serta berbagi keceriaan kepada mereka.
“Mereka sangat senang sekali kalau kita kunjungi. Ada satu anak yang menderita hidrosefalus saat ini berumur 1,3 tahun yang sudah sejak lahir dirawat disini kemudian yang bersangkutan juga sudah ditangani oleh dokter dan sudah dilakukan operasi yang pertama, selanjutnya akan dilihat lagi perkembangannya oleh dokter dan sudah ada selang yang dipasang untuk membuang cairan dan untuk makannya. Semoga semua anak-anak di sini sehat dan tumbuh dengan bahagia,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Panti Asuhan Bhakti Luhur, Suster Veronika menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat atas perkenannya berkunjung ke Panti Asuhan Bhakti Luhur.
“Kami dari panti asuhan Bhakti Luhur mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Ibu Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Ibu Windy Prihastari, atas kasih dan persaudaraannya, kami ucapkan banyak terima kasih,” katanya.
“Kami tidak melihat nilai uang yang diberi, tetapi kami melihat kasih, karena kehadiran itu sudah menjadi sesuatu kekuatan bagi kami dan anak-anak berkebutuhan khusus disini,” sambung Suster Veronika.
Sebagai informasi, Menurut amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Bagi Anak, dinyatakan bahwa anak merupakan generasi penerus dalam pembangunan bangsa dan Negara, sehingga diperlukan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bagi anak.
Dalam beberapa keadaan tertentu, orang tua yang bertanggung jawab dalam memenuhi kesejahteraan anak tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga menimbulkan keterlantaran, maka pemerintah memiliki peran dalam membuat Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang mempunyai tanggung jawab kepada anak yang tidak mempunyai orang tua dan terlantar, anak terlantar dan anak yang mengalami masalah kelakuan, untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial dengan cara memenuhi segala kebutuhan, baik berupa material maupun spiritual, meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.
Salah satunya adalah Yayasan Bhakti Luhur yang juga memiliki panti asuhan bagi para penyandang cacat. Hal utama yang menjadi pertimbangan dalam perancangan panti asuhan ini salah satunya aksesibilitas anak penyandang cacat di dalam bangunan sebagai pengguna utama bangunan tersebut.
Konsep rancangan ini adalah memaksimalkan ruang-ruang yang terbentuk pada bangunan dan menerapkan konsep yang aman bagi penyandang cacat, terutama anak-anak, sehingga diharapkan dapat menyediakan suatu wadah berupa panti asuhan yang memberikan Kenyamanan bagi pengguna di masa mendatang. (dis)
Discussion about this post