JURNALIS.co.id – Sejumlah emak-emak di Kota Pontianak mengeluhkan kosongnya LPG 3 Kg di pangkalan. Mereka rela antre berjam-jam menunggu kedatangan pendistribusian gas melon tersebut, Selasa (19/11/2024).
Seperti kejadian di pangkalan Jalan Alianyang, Kecamatan Pontianak Kota. Sejumlah warga yang didominasi emak-emak menyusun panjang tabung LPG 3 Kg, sambil menunggu kedatangan stok gas yang didistribusikan.
Negty saat ditemui pangkalan LPG 3 kg tersebut mengungkapkan, bahwa stok gas bersubsidi yang tak sampai 1 jam langsung habis. Padahal, gas 3 kg tersebut setiap hari datang ke pangkalan.
“Baru setengah jam saja sudah habis. Ini sangat menyulitkan masyarakat, kami untuk rumah tangga ini perlunya kadang cuma 1, kalau tidak ada akhirnya dua-duanya kosong (cadangan, red),” ungkapnya.
Negty mengaku heran stok LPG 3 Kg kerap kosong di pangkalan. Ia pun meminta pemerintah agar melakukan pengawasan.
“Kami ini kan benar membutuhkan, coba dilihat untuk siapa, barang subsidi ini harusnya tepat sasaran,” ucapnya.
Negty menerangkan, dia mengggunakan LPG 3 kg untuk kebutuhan rumah tangga. Biasanya, penggunaan untuk seminggu pemakaian.
“Ini lagi, kadang saya heran, karena ada warga yang mendapatkan 4 sampai 5 LPG, sedangkan saya tidak. Apalagi pembatasan pembelian LPG yang dulunya dilakukan dengan menunjukkan KTP sekarang tidak diberlakukan lagi,” beber Negty.
Negty menambahkan, dirinya sangat sulit mendapatkan gas, namun anehnya di warung-warung banyak yang jual.
“Di sini harganya Rp18.000 (pangkalan) kalau di warung harganya bisa Rp25.000-an. Kondisi seperti ini sudah lama berlangsung, tidak hanya di sini, tapi di tempat lain juga sama,” tuntas Negty. (zrn)
Discussion about this post