JURNALIS.co.id – Dalam langkah strategis memperkuat kebijakan kehutanan berbasis keberlanjutan, Menteri Kehutanan Republik Indonesia telah resmi mengangkat Ketua Umum Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi (YIARI),
Silverius Oscar Unggul sebagai Penasihat Utama per 2 Januari 2025. Pengangkatan ini diresmikan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 14 Tahun 2025.
Silverius, yang dikenal akrab sebagai Bang Onte, merupakan tokoh pelestarian lingkungan dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Silverius telah lama berada di garis depan pelestarian lingkungan, membawa visi mendalam untuk melindungi keanekaragaman hayati dan mendukung komunitas lokal.
Siovanus meraih gelar Master di bidang Corporate Social Responsibility dari Universitas Trisakti. Karirnya dimulai dengan mendirikan Yascita, sebuah organisasi yang fokus pada pemberantasan pembalakan liar.
Selanjutnya, Silverius meluncurkan Radio Swara Alam pada tahun 1999 untuk memberikan platform bagi suara-suara yang belum terwakili. Dia turut mendirikan Perkumpulan Telapak pada tahun 2002. Sejak itu, Silverius telah memimpin transisi organisasi dari sebuah NGO yang sebelumnya bergantung penuh pada dana hibah, menjadi lembaga mandiri melalui kewirausahaan sosial.
Dalam kerjasamanya dengan petani, nelayan, dan masyarakat adat, ia telah mengembangkan berbagai usaha sosial yang mendukung keberlanjutan dan kemandirian komunitas. Di tahun yang sama, dia juga mendirikan JAUH, organisasi yang berdedikasi pada sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) untuk mendorong pengelolaan hutan berkelanjutan.
Pada 2003, Silverius mendirikan Kendari TV, memberikan kesempatan bagi komunitas lokal untuk menjalankan program-programnya. Tahun 2022, Silverius diangkat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Berbagai penghargaan internasional telah diraihnya, termasuk menjadi Ashoka Fellow (2006), menerima Conde Nast Traveler Environment Award (2008), Ernest & Young and Schwab Foundation Social Entrepreneur Of The Year (2008), Young Global Leaders (YGL) World Economic Forum (2009), dan Skoll Foundation Awardee of Social Entrepreneurship (2010).
Mengenai pengangkatannya, Silverius menyatakan merasa sangat terhormat menerima tanggung jawab tersebut. Ini adalah kesempatan untuk menerapkan praktik keberlanjutan yang telah diadvokasikan selama ini.
“Kita harus melindungi hutan kita, yang tidak hanya penting bagi ekologi tapi juga bagi masyarakat yang bergantung padanya. Dengan kerja sama antar sektor, saya yakin kita dapat mencapai pembangunan berkelanjutan dan keadilan lingkungan,” kata Silverius.
Pengangkatan Silverius sebagai Penasihat Utama Menteri Kehutanan menandai babak baru dalam upaya pelestarian hutan Indonesia. Keterlibatannya diharapkan memperkuat kebijakan kehutanan berkelanjutan, sekaligus mempercepat pelaksanaan inisiatif lingkungan yang inklusif dan efektif.
Komitmen ini merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam memimpin perubahan global untuk masa depan yang lebih hijau dan lestari. (lim)
Discussion about this post