– Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Langkah tersebut sebagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di ibu kota provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Edi mengaku bersyukur bahwa puncak kasus Covid-19 yang semula diprediksi para pakar akan terjadi pada bulan Mei, tidak terjadi di Kota Pontianak.
“Puncak Reproduction Number (RO) yang diperkirakan tinggi pada bulan Mei dengan asumsi di atas 5 ribu oleh para pakar, ternyata bisa kita kendalikan,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan rapid test di Pasar Teratai, Jumat (5/6/2020).
Istilah RO adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus infektif pada populasi sepenuhnya yang rentan. RO biasanya digunakan di awal adanya kasus atau pertumbuhan kasus secara eksponansial, untuk menunjukkan potensi besarnya pandemi.
Dijelaskannya, hingga saat ini jumlah kasus terkonfirmasi di Kota Pontianak tercatat 101 kasus. Dari jumlah kasus terkonfirmasi, beberapa klaster penyebaran di antaranya sudah putus. Sementara total jumlah pasien yang sudah sembuh sebanyak 54 orang.
“Klaster-klaster seperti klaster Sukabumi, Kuala Lumpur dan SF sudah putus. Alhamdulillah kemarin sudah ada 16 pasien di Kota Pontianak yang sudah sembuh,” tuturnya.
Edi menilai, pasien yang terpapar Covid-19 bisa sembuh selama disiplin mematuhi protokol kesehatan. Selama dalam perawatan, pasien diberikan asupan makanan bernutrisi dan kesehatan mereka terus dipantau.
“Bahkan, ada pasien yang berusia di atas 75 tahun bisa sembuh,” terangnya. (m@nk)
Discussion about this post