
JURNALIS.CO.ID – MEMPAWAH – Bupati Mempawah, Erlina, secara resmi membuka Diskusi Publik Rancangan Awal Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Mempawah Tahun 2025–2029 di Kantor Bupati Mempawah, Kamis (30/10/2025).
Erlina menekankan bahwa penyusunan dokumen RPB ini sangat krusial, mengingat tingginya risiko bencana di Mempawah.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2024, Kabupaten Mempawah memiliki skor 0,60 dengan kategori risiko tinggi, menempatkannya di peringkat 80 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
“Melihat tingginya risiko tersebut, diperlukan perhatian khusus dalam upaya penanggulangan bencana guna meminimalkan potensi kejadian maupun dampaknya terhadap masyarakat,” ujar Erlina.
Bupati menegaskan bahwa RPB 2025–2029 bukan sekadar dokumen administratif. Ia menyebut ini adalah bentuk komitmen bersama untuk mewujudkan Mempawah yang tangguh terhadap bencana.
Dokumen ini akan menjadi panduan utama bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga dunia usaha, dalam melaksanakan penanggulangan secara terarah, terpadu, dan terkoordinasi.
Erlina juga menekankan pentingnya RPB tidak hanya fokus pada penanganan saat bencana terjadi, tetapi juga harus mengedepankan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi di awal.
“Pengurangan risiko bencana harus menjadi prioritas, melalui edukasi kebencanaan, penataan ruang berbasis risiko, serta pembangunan infrastruktur yang tangguh,” paparnya.
Kegiatan diskusi publik ini, yang turut dihadiri jajaran Forkopimda dan akademisi Untan, merupakan tahapan penting dalam penyusunan dokumen.
Erlina berharap forum ini menjadi wadah untuk berdiskusi, mengkritisi, dan memberikan masukan konstruktif. Ia juga mengajak akademisi, tokoh masyarakat, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berpartisipasi aktif.
Di akhir arahannya, Bupati Erlina menegaskan bahwa kolaborasi dan sinergi lintas sektor menjadi kunci utama. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai koordinator harus didukung penuh.
“Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya satu pihak,” pungkasnya. (san)





















Discussion about this post