
JURNALIS.co.id – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo secara resmi meluncurkan program unggulan Kartu Ketapang Pintar sebagai langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Ketapang. Peluncuran program tersebut digelar di Aula Pendopo Rumah Jabatan Bupati Ketapang, Senin (22/12/2025).
Bupati Alexander Wilyo menegaskan bahwa Kartu Ketapang Pintar merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam mewujudkan visi pembangunan daerah, yakni Ketapang yang maju dan mandiri melalui pembangunan yang berkeadilan.
“Program ini secara khusus mendukung misi pembangunan SDM yang unggul dan berdaya saing,” kata Bupati Alex.
Pelaksanaan Kartu Ketapang Pintar, lanjut Bupati, dilandasi oleh Peraturan Daerah Nomor 45 Tahun 2025 tentang Penyediaan Biaya Personal Peserta Didik, yang mencakup jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan nonformal.
Program ini dirancang sebagai skema bantuan beasiswa pendidikan agar tidak ada anak di Kabupaten Ketapang yang terhambat mengenyam pendidikan karena keterbatasan ekonomi.
“Pada tahun 2025, tercatat sebanyak 4.111 peserta didik menjadi penerima manfaat Kartu Ketapang Pintar dengan total anggaran sebesar Rp2.056.000.000,” ujarnya.
Ia merinci, penerima manfaat program tersebut terdiri dari 3.000 siswa SD yang masing-masing menerima bantuan sebesar Rp425.000, 986 siswa SMP menerima Rp700.000 per orang, 6 peserta Paket A menerima Rp425.000, 64 peserta Paket B menerima Rp700.000, serta 55 peserta Paket C menerima bantuan sebesar Rp800.000 per orang.
Dalam implementasinya, Pemkab Ketapang menggandeng Bank Kalbar untuk penerbitan kartu sekaligus pembukaan rekening tabungan pelajar.
“Skema tersebut diharapkan mampu menumbuhkan literasi keuangan sejak dini, sekaligus menjamin penyaluran bantuan yang transparan, tepat sasaran, dan akuntabel,” jelasnya.
Bupati Alex menambahkan, Kartu Ketapang Pintar melengkapi berbagai kebijakan pendidikan lain yang telah dijalankan Pemkab Ketapang, seperti bantuan seragam sekolah dan alat tulis gratis bagi siswa SD dan SMP dari keluarga kurang mampu.
“Sepanjang tahun 2025, bantuan tersebut telah disalurkan kepada 6.000 siswa SD dan 2.500 siswa SMP,” tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ketapang pada tahun 2024 tercatat sebesar 70,34 poin dan menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun demikian, angka tersebut masih berada di bawah rata-rata IPM Provinsi Kalimantan Barat maupun nasional.
Kondisi ini mencerminkan bahwa sektor pendidikan di Kabupaten Ketapang masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari tingginya angka putus sekolah, rendahnya rata-rata lama sekolah, belum meratanya distribusi tenaga pendidik, hingga keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan.
Selain Kartu Ketapang Pintar, Pemkab Ketapang juga memberikan perhatian kepada mahasiswa berprestasi melalui program beasiswa yang dikelola Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Ketapang sebagai dukungan keberlanjutan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
“Perhatian khusus juga diberikan kepada tenaga pendidik, terutama guru yang bertugas di wilayah pedalaman. Pemerintah daerah berkomitmen melakukan perbaikan dan pembangunan rumah dinas guru dan kepala sekolah yang mengalami kerusakan agar mereka dapat tinggal dengan layak dan nyaman di tempat tugasnya,” timpalnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi guru di daerah dengan akses terbatas, Pemkab Ketapang juga merencanakan pemberian reward berupa kendaraan roda dua guna menunjang mobilitas dan meningkatkan kinerja tenaga pendidik di wilayah terpencil.
(lim)





















Discussion about this post