– Anggota DPRD Provinsi Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Singkawang-Bengkayang, Neneng melakukan reses di Desa Sango, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Jumat (28/2/2020). Reses yang dilakukan Neneng ini sudah yang ke delapan kalinya.
Sebelumnya, Neneng melakukan reses di Desa Jagoi, Desa Sekida, Desa Gersik, Desa Siding, Desa Hlibuei, Desa Seluas, Desa Sango dan Desa Sahan. Dalam resesnya ini, Neneng akan menampung semua aspirasi dan keluhan masyarakat di delapan desa di wilayah perbatasan. Seperti soal pembangunan, listrik, pertanian, pendidikan dan kesehatan.
“Saya tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Neneng, Sabtu (29/2/2020).
Hanya saja, kata dia, semuanya tetap ditampung dulu. Karena dirinya akan memantau anggaran di provinsi untuk aspirasi masyarakat.
“Karena tujuan reses kita memang untuk menampung aspirasi masyarakat terkait pembangunan dan lainnya,” ungkapnya.
Selain pembangunan, pendidikan dan kesehatan yang menjadi keluhan masyarakat, dalam resesnya ini masyarakat berharap agar dirinya mampu memperjuangkan aturan khusus hutan produksi garapan di wilayah kawasan hutan lindung. Lantaran banyak masuk kawasan hutan lindung, saat ini sebagian masyarakat kesulitan menggarap lahan pertanian.
“Jadi kita akan tampung aspirasi dan harapan dari masyarakat ini,” ungkap Neneng.
Kepala Desa Sango, Jhon Hanta berharap dengan adanya anggota DPRD Kalbar yang melakukan reses di desanya bisa mewujudkan mimpi masyarakat adanya jalan Minso. Karena jalan tersebut sudah dinantikan oleh masyarakat sejak lama. Bahkan masih kecil jalan itu sudah rusak. Apalagi sekarang keluar masuk kendaraan perusahaan sawit jadi tambah rusak.
“Semoga aspirasi kami dapat diperjuangkan oleh ibu Neneng di provinsi dan pusat,” pungkas Jhon.
Dia juga menyatakan, dampak yang dirasakan oleh masyarakat saat ini terutama pada dunia pendidikan. Anak-anak sekolah harus melewati jalan berlumpur. Bahkan sampai di sekolah sudah kotor.
“Itu yang kami minta dan harapkan kepada Bu Neneng. Jarak jalan tersebut rusak sekitar empat kilometer, dan merupakan akses seluruh masyarakat dalam membawa hasil pertanian dan perkebunan,” ucapnya.
Jhon minta kerjasama dari pihak perusahaan untuk memperhatikan kondisi jalan yang sudah memprihatinkan itu.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Damianus Nadu berharap, reses tersebut dapat mengembangkan potensi yang ada di desanya. Terutama yang berkaitan dengan pengembangan ekowisata.
“Jadi semua yang berkaitan dengan persiapan untuk menjadi desa wisata sudah barang tentu ada program yang berkaitan dengan dewan provinsi, dalam hal ini ibu Neneng. Semoga beliau bisa menyuarakan di tingkat nasional provinsi dan pusat,” pungkasnya.
Ditamvahkan Saku, tokoh masyarakat, berharap Desa Sahan yang memiliki banyak potensi dapat dukungan. Sehingga bisa mencapai Desa Sahan sebagai desa Budaya. Karena Desa Sahan ada dipagari enam riam atau air terjun di sekeliling hutan adat gunung pikul, Pengajit Sahan.
“Karena hutan adat tersebut sudah di SK kan oleh Kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan. Saya perlu dan berharap Bu Neneng bisa mendukung dan memperjuangkan pengembangan hutan adat ini,” tutupnya. (adi)
Discussion about this post