– Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bengkayang menggelar Konferensi Kabupaten IV PGRI Bengkayang Masa Bakti Tahun 2020-2025. Konferensi mengangkat tema ‘Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi dan Perannya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad ke 21’
“Tema ini dipilih berdasarkan pemikiran dan pertimbangan yang matang, bahwa saatnya PGRI di semua tingkatan secara sungguh-sungguh dan sistematis mendorong, memfasilitasi, berbuat dan menciptakan ruang bagi PGRI untuk mewujudkan pendidikan bermutu,” terang Ketua PGRI Kabupaten Bengkayang Terpilih Periode 2020-2025, Rudi, M. MPd, kepada sejumlah media, Sabtu (7/3/2020).
Pada saat bersamaan, kata dia, perjuangan membela dan mengawal hak- hak serta aspirasi guru harus dilakukan oleh PGRI. Dilakukan serius dan proktif dengan mengedepankan dialog, diskusi, audiensi, konsultasi, koordinasi, advokasi dan cara-cara yang relevan.
“Sejalan dengan jati diri PGRI sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan dan organisasi ketenagakerjaan,” ujarnya.
Pihaknya berupaya secara terus-menerus meningkatkan layanan kepada seluruh peserta agar pelaksanaan konferensi Kabupaten IV PGRI Bengkayang dapat berjalan dengan baik. Sehingga acara dapat berlangsung secara efektif dan mencapai sasaran.
“Dokumen ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan penyusunan program PGRI di setiap cabang,” ucapnya.
Rudi mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pengurus cabang dan peserta atas terlaksananya Konferensi Kabupaten IV PGRI Bengkayang ini.
“Secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada panitia serta semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini dengan baik dan lancar,” tutup Rudi.
Senada, Ketua PGRI Provinsi Kalbar Prof. DR. Samion, juga mengucapkan selamat atas dilaksanakannya Konferensi Kabupaten IV PGRI Bengkayang Tahun 2020. Menurutnya, pengurus PGRI periode III lalu sudah cukup memberikan perhatian yang luar biasa kepada anggotanya. Karena bagaimanapun juga PGRI adaĺah organisasi pemerintah dan mengawal anggotanya.
“Oleh sebab itu, kita berharap pengurus PGRI di semua lini bagaimana menjadi mitra yang baik dan pengawal yang baik,” harapnya.
Sebagai pengawal tentu akan membela hak-hak guru yang terzolimi. Dia juga berharap pemerintah memberikan perhatian yang besar kepada para guru.
“Guru-guru juga harus memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang yang ditiru dan teladan baik di sekolah, di masyarakat dan bagi keluarganya,” pungkas Samion. (adi)
Discussion about this post