– Dampak Covid-19 bukan hanya kepada kesehatan, perekenomian juga dirasakan berimbas. Untuk daerah kepulauan di Kecamatan Pulau Maya, mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BMM) bersubsidi jenis solar.
Langkah cepat diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara dengan menggandeng PT. Care Migas Makmur yang memiliki Stasiun Pengisian BBM nelayan yang ada di Sukadana. 8000 liter solar, disalurkan ke Sub Penyalur yang ada di Desa Tanjung Satau, Kecamatan Pulau Maya. BBM diangkut dengan menggunakan kapal nelayan yang teah disiapkan.
“Sehubungan dengan mewabahnya penyebaran Covid-19 sudah barang tentu akan berdampak pada masalah sosial, oleh karena itu pemerintah mesti mengeluarkan suatu kebijakan guna menghadapinya,” terang Bupati Kayong Utara, Citra Duani.
Baca juga: Jangan Asal Klaim Temukan Obat Corona, Kalau Belum Terbukti Secara Ilmiah
Belum lama ini, Sekretariat DPRD Kayong Utara sempat didatangi sekitar 30 warga nelayan dari Kecamatan Pulau Maya. Mereka bermaksud mengadukan nasib agar pihak DPRD Kayong Utara dapat mencarikan solusi secepatnya guna mengatasi permasalahan yang sedang hadapi saat ini.
Bupati bersama DPRD Kayong Utara kemudian menggelar rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Rapat dihadiri, Kapolres Kayong Utara, perwakilan Kejaksaaan Negeri Ketapang dan Direktur PT. Care Migas Makmur. Upaya ini dilakukan untuk menjawab keresahan warga bahwa Pemkab Kayong Utara hadir di tengah-tengah masyarakat dengan memberikan paket kebijakan mengantisipasi kelangkaan BBM akibat dampak Covid-19.
Baca juga: Betangas, Tradisi Mandi Uap Rempah Ikhtiar Menangkal Corona
Kebijakan ini sekaligus untuk memutus mata rantai ketergantungan masyarakat terhadap tengkulak agar nelayan di Kayong Utara bisa menjadi mandiri. Penyaluran minyak ke Pulau Maya ini dikawal oleh anggota Kepolisian dari Polres Kayong Utara.
Dengan telah disalurkan BBM subsidi ini, masyarakat Pulau Maya merasa bersyurkur dan berterimakasih kepada pemerintah. Berkaitan dengan penyaluran BBM ke Sub Penyalur selama ini belum pernah mengalami suatu masalah.
“Kami juga mempunyai data yang cukup, mempunyai kapal dan memiliki kesediaan modal. Alhamdulillah sekarang minyak sudah dapat kita salurkan,” ujar Mulyadi, warga Tangsung Satai yang juga sekretrais Koperasi Serba Usaha, sub penyalur BBM bersubsidi. (lud)
Discussion about this post