– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan rapid test terhadap 103 penumpang pesawat yang baru datang dari Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur, di Bandara Internasional Supadio Kubu Raya, Kamis (11/6/2020).
“Alhamdulillah mereka ini non aktif semua,” jelas Kepala Dinkes Kalbar, Harisson.
Selanjutnya, kata Harisson, pihaknya akan terus melakukan rapid test secara acak terhadap penumpang yang berasal dari luar Kalbar. Ini dilakukan sebagai upaya menjaga risiko penularan Covid-19 di Kalbar agar tetap rendah.
“Jangan sampai nanti dengan banyaknya penumpang yang datang dari luar Kalbar lalu mereka ada yang reaktif atau ada yang positif akan membuat risiko penularan Covid di Kalbar akan meningkat, ini yang memang akan kita jaga terus,” terangnya.
Dijelaskan mantan Kepala Dinkes Kapuas Hulu ini, pelaksanaan rapid test secara acak bukan penumpangnya. Melainkan penerbangannya. Bila kali ini penerbangan Surabaya, nanti mungkin dari Jakarta. Karena daerah-daerah itu mempunyai kejangkitan yang tinggi.
“Nah, makanya kita memilih hari ini Surabaya. Itu bukan penumpangnya, tapi penerbangannya. Selanjutnya penerbangannya mungkin nanti dari Jakarta kita periksa juga,” tuturnya.
Harisson mengatakan, perlu memeriksa penumpang satu penerbangan. Sebab, kalau satu orang ada yang reaktif Covid-19, maka biasanya satu pesawat akan jadi ODP (Orang Dalam Pengawasan, red).
“Karena bisa dibayangkan 1 jam berada di ruangan tertutup, kemungkinan virus bisa menyebar di ruangan pesawat itu,” tuntas Harisson. (m@nk)
Discussion about this post