– Ketua Komisi IV DPRD Ketapang, Achmad Sholeh menyayangkan sikap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ketapang yang hanya berani menyegel terminal khusus (Tersus) Ilegal di bawah Jembatan Pawan II milik CV Juara Motor.
Untuk itu, dia mendesak dan memberi waktu kepada Satpol PP Ketapang untuk segera melakukan pembongkaran Tersus tersebut dalam kurun waktu satu minggu ke depan.
“Beberapa hari lalu kami telah menggelar rapat kerja bersama Dishub. Hasilnya disepakati Tersus itu dibongkar, Dishub kami minta berkoordinasi dengan Satpol PP soal ini. Kita juga sepakat mencari alat berat untuk membongkar tersus itu,” katanya, Jumat (31/7/2020).
Namun pada realisasinya, Satpol PP beserta Dishub turun tanpa berkoordinasi dengan pihaknya, terlebih hanya melakukan penyegelan formalitas menggunakan beberapa batang kayu.
Menurut dia, penyegelan tidak lagi perlu dilakukan. Sebab sebelumnya sudah dipasang rambu larangan beraktivitas dan penambatan kapal yang harusnya sebagai warning keras agar pemilik Tersus tidak berani beraktivitas.
“Ini lucu, sudah jelas kalau Tersus itu tidak ada izin, kemudian ada surat yang dikeluarkan Pj Bupati Ketapang Kartius untuk dilakukan pembongkaran, beberapa kali pemiliknya terkesan bandel dengan masih membangun dermaga secara permanen. Jadi tunggu apalagi,” tuturnya.
Ia menegaskan, Satpol PP harus menuntaskan tugasnya selaku penegak Peraturan Daerah dengan segera melakukan pembongkaran Tersus ilegal milik CV Juara Motor itu.
“Kami beri waktu minggu pertama bulan agustus ini untuk Satpol PP membongkar tersus tersebut, atau pemiliknya yang langsung membongkar. Jika tidak, maka kami Komisi IV akan turun langsung bersama pihak terkait lain yang melakukan pembongkaran,” tegasnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Ketapang, Muslimin mengaku kalau pihaknya telah melakukan rapat di Dinas Perhubungan yang dihadiri Dinas PTSP serta pemilik Tersus ilegal tersebut.
“Dalam rapat kami sampaikan agar dilakukan pembongkaran segera, dan pemiliknya mengaku siap untuk melakukan pembongkaran dengan batas waktu sampai tanggal 7 Agustus mendatang. Kita akan pantau terus di lapangan,” ungkapnya. (lim)
Discussion about this post