– Bupati Ketapang, Martin Rantan SH MSos menghadiri pengukuhan Pengurus Dewan Mangku Ikatan Keluarga Besar Kerajaan Matan Tanjungpura (IKKRAMAT) Masa Bakti 2019 – 2024, Minggu (2/8/2020) di halaman Keraton Matan, Kecamatan Benua Kayong.
Mengawali Sambutan, Bupati Martin memberikan ucapan selamat kepada seluruh pengurus IKKRAMAT yang talah dikukuhkan. Dia berharap, semoga pengurus IKKRAMAT yang baru dapat terus menjaga tradisi dan budaya Kerajaan Matan Tanjungpura.
“Atas nama Pemda, saya juga berterimakasih kepada IKKRAMAT yang sudah menjaga tradisi, budaya dan adat istiadat. Semuanya memang perlu di jaga guna memperkaya budaya bangsa, khususnya di Ketapang,” kata Martin.
Selain itu, Martin turut merespon positif aspirasi IKKRAMAT tentang rahab Keraton Matan Tanjungpura di Kelurahan Milia Kerta. Bahakan, ia meminta agar pengurus IKKRAMAT menghitung kayu-kayu yang diperluan untuk rehab tersebut.
“Mengenai aspirasi menyangkut Rehab Keraton, setelah ini IKKRAMT saya minta segera memperhitungkan kayu-kayu yang diperlukan. Sebab kayu-kayu untuk rehab Keraton harus dipesan khsuus,” katanya.
Ia mengaku, GM Alas Kusuma Group, Rusman Nilam pernah bicara kepadanya. Mereka akan membatu kayu-kayi ukuran khusus apabila ada rekomendasi Bupati Ketapang.
“Jadi silahkan dihitung ukuran yang diperlukan. Usulkan kepada saya untuk diberikan rekomendasi. Mudah-mudahan di tahun 2020, Alas Kusuma bisa memberikan apa yang menyangkut keperluan itu. Kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaa, saya minta agar membatu merancangnya,” timbal dia.
Selain rehab Keraton, Pemda Ketapang juga sudah menganggarkan rehab pertama makam raja-raja Tanjungpura di Desa Tanjungpura melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020.
“Tahun 2019 saya mendampingi kunjungan pak Kapolda dan Panglima Kodam ke makam Tanjungpura. Mereka berpesan ke saya untuk merehab makam-makam raja Tanjungpura, serta dijadikan tempat wisata religi dan budaya. Maka dari pada APBD 2020 kita anggarkan,” ungkapnya.
Di lain sisi, Martin turut menceritakan historis kedetan leluhurnya dengan Raja Kerajaan Matan, Gusti Muhammad Saunan. Menurut dia, kala itu, kakeknya merupakan pemandu berburu tuan penembahan Raja Muhammad Saunan di wilayah Jelai.
Tidak hanya itu, ketika kakeknya meninggal dunia, ayahnya juga diambil oleh tuan penembahan menjadi penghuni di Keraton. Saat itu, orang tuanya biasa mengambilkan bola tenis ketika tuan raja Penembahan sedang bermain.
“Sebenarnya hubungan antara raja Muhammad Saunan saat itu dengan masyarakat pedalam terjalin dengan baik. Kita sebagai penerus harus tetap menjaga hubungan baik,” pungkasnya. (lim)
Discussion about this post