– NGO pemerhati lingkungan, Earthqualizer mendampingi perwakilan petani karet dari Desa Cinta Manis dan Desa Mensubang melakukan kunjungan ke Pabrik PT New Kalbar Processors (NKP), Sabtu (07/11/2020) kemarin. Pada kesempatan tersebut, rombongan diterima langsung Purchasing Manager PT New Kalbar Processors, Hendry.
Di pertemuan itu petani diberikan penjelasan bagaimana proses-proses yang ada di pabrik. Selain itu, perwakilan petani karet memberikan sampel karet yang telah mereka siapkan. Dalam penjelasan dan penilaian yang diberikan oleh mengenai sampel, hasilnya sangat memuaskan dan masuk kriteria sesuai dengan kebutuhan pabrik.
“Untuk sampel yang telah kita lihat, cek dan perhatikan bersama, dimana saya perkirakan kadar yang terkandung bisa diatas 65-67 dan nilai harganya di perkirakan 13 ribuan perkilo,” jelas Hendry.
Hendry melanjutkan, untuk di pabrik, yang di prioritaskan selain kualitas yakni kadarnya. Bagi para petani karet sendiri, berat yang menjadi tolak ukur sehingga sering banyak petani melakukan perendaman karet, baik di aliran parit maupun kolam.
“Praktek perlakuan merendam karet seperti itu sangat mengurangi kualitas dan kadar karet. Mari sama-sama kita jaga kualitas dan kadar karet kawan-kawan, karena yang di cari oleh pabrik adalah kadarnya. Kalau itu bagus tentunya akan mempengaruhi harga yang akan di beli oleh pihak pabrik,” tuturnya.
Dia mengaku sangat mengapresiasi atas kedatangan perwakilan petani karet dari ketapang serta membuka lebar melakukan kemitraan.
“Pihak pabrik sendiri sangat terbuka melakukan kemitraan dan siap membeli apabila kedepan kawan-kawan perwakilan petani karet dari Desa Mensubang dan Cinta Manis menjual hasil karetnya,” ujarnya.
Sementara itu, petani karet dari Desa Mensubang, Eduansyah merasa senang dan bangga bisa langsung datang melihat proses di pabrik. Terlebih mendapat penjelasan secara detail pihak pabrik mengenai harga maupun kriteria karet yang dibutuhkan.
“Pengalaman ini sangat berharga bagi kami, apalagi kami sudah mendapatkan informasi secara langsung, seperti harga dan kriteria yang dibutuhkan mereka. Selama ini kami di desa menjual hasil karet melalui pengepul atau tengkulak, sangat jauh sekali perbedaan harganya,” ucapnya. (lim)
Discussion about this post