– Pandemi Covid-19 yang melanda di berbagai belahan negara, termasuk Indonesia telah berdampak signifikan terhadap berbagai sektor pembangunan di daerah. Pasalnya program kegiatan yang telah disusun sebelumnya terpaksa dipangkas, karena pemerintah pusat harus melakukan pemotongan anggaran, baik yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kondisi tersebut diakui Sofiah, Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Tata Ruang dan Cipta Karya (DPKPTRCK ) Kapuas Hulu. Bahkan kata Sofiah, tahapan pelaksana kegiatan paket proyek di lapangan sempat molor.
“Maka waktu itu banyak kontraktor yang tanya ke kita, kenapa paket tahun ini terlambat. Kita akui memang jauh terlambat, karena awal DAU ini dipotong untuk penanganan Covid-19, kita mau lelang tiba-tiba dananya dipotong, kemudian penetapan setelah pemotongan anggaran itu jedanya cukup lama, sekitar pertengahan tahun,” terang Sofiah, Rabu (11/11/2020).
Tak hanya itu, setelah dananya siap, keterlambatan pelaksana kegiatan dipengaruhi faktor perubahan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Tata Ruang dan Cipta Karya, di mana adanya penambahan satu bidang.
“Jadi perubahan OPD di bulan Agustus 2020, ada memang paket yang sudah di lelang saat itu, namun yang PL belum sempat kami proses. Karena kami mau menyatukan tanggal kontraknya, yang lelang kita majukan dulu, karena proses lelang itu kan memakan sekitar 1 bulanan, setelah itu baru kita proses yang PL,” ungkapnya.
Sofiah menyampaikan bahwa untuk progres pekerjaan di lapangan hingga awal November 2020 itu bervariasi, dari 30 sampai 80 persen.
“Tapi kita optimis akhir tahun ini selesai. Karena rata rata di lapangan sudah siap semuanya. Untuk itu harapan kita, dengan dana yang sudah terpotong Covid-19 dan kendala lainnya, pekerjaan di lapangan bisa berjalan maksimal, dengan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang kita harapkan,” harap Sofiah. (dRe)
Discussion about this post