– Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada 784 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kubu Raya, Selasa (08/12/2020). Penyerahan secara simbolis bantuan dilakukan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kepada perwakilan penerima di Ruang Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya.
Pada kesempatan itu Bupati Muda juga menyerahkan piala dan piagam penghargaan bagi Koperasi Berprestasi Kabupaten Kubu Raya 2020, UMKM Berprestasi Kabupaten Kubu Raya 2020, dan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) Berprestasi Kabupaten Kubu Raya 2020.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kubu Raya, Norasari Arani, mengatakan bantuan sarana prasarana diberikan pemerintah daerah kepada UMKM di berbagai sektor. Bantuan yang diberikan mulai dari perlengkapan usaha, peralatan kerja, bahan baku, kemasan, hingga legalitas perizinan termasuk sertifikasi halal.
“Seluruh bantuan tersebut berasal dari APBD Kabupaten Kubu Raya tahun 2020 melalui Dana Insentif Daerah,” ungkapnya.
Norasari menjelaskan bantuan yang diberikan merupakan stimulan untuk menggerakkan kembali usaha koperasi dan UMKM. Agar terjadi percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Kabupaten Kubu Raya.
“Bantuan yang diberikan mulai dari upaya peningkatan kualitas produk, legalitas usaha, hingga kemasan juga diperbaiki,” ujarnya.
Ia menuturkan selain bantuan berupa hibah sarana prasarana, pemerintah kabupaten juga membantu UMKM dengan cara menghubungkan dengan perbankan. Sehingga UMKM bisa mendapatkan fasilitas kredit ringan. Hal itu dilakukan mengingat adanya keterbatasan dana APBD untuk membantu UMKM.
“Mereka ini kita hubungkan juga dengan perbankan. Karena di bank pemerintah juga ada kredit super mikro tanpa bunga. Ini akan memudahkan mereka untuk pengembangan usaha,” jelasnya.
Lebih jauh Norasari menerangkan bantuan pemerintah terhadap masyarakat terdampak pandemi sejatinya telah dilakukan sejak awal. Mulai dari penyaluran bahan pokok pangan kepada masyarakat, pendistribusian bantuan bagi pelaku usaha mikro di Kubu Raya sebanyak 5.579 orang dengan nominal per orang Rp 2,4 juta, bantuan keringanan bunga pinjaman perbankan bagi UMKM, keringanan pajak bagi UMKM, dan diskon 50 persen untuk biaya pengiriman produk melalui kargo.
“Kehidupan perkoperasian dan UMKM di Kubu Raya juga terdampak oleh pandemi dan itu semua juga tidak luput dari perhatian pemerintah pusat dan daerah,” sebutnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mendata dan mengajukan 630 pelaku usaha mikro di Kubu Raya untuk mendapatkan bantuan tahap kedua dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Jika pada tahap pertama ada 5.579 pelaku usaha mikro yang mendapatkan bantuan, maka di tahap kedua kita telah merekrut lagi sebanyak 630 pelaku usaha mikro dan tinggal menunggu hasil dari Kementerian Koperasi,” terangnya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan bantuan yang diberikan bertujuan memperkuat keberpihakan pemerintah daerah terhadap UMKM. Terlebih UMKM menjadi pondasi ekonomi terkuat di daerah yang mampu bertahan dalam situasi pandemi.
“Dari saat awal pandemi pun kita sudah langsung memulai dengan gerakan-gerakan yanag sifatnya pro pada UMKM. Misalnya pembuatan masker secara masif dan sebagainya,” ujar Muda Mahendrawan.
Muda menerangkan Dana Insentif Daerah (DID) digunakan untuk membantu UMKM sesuai arah kebijakan pemerintah pusat. Yakni adanya prioritas pada kesehatan masyarakat, berjalannya jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi melalui produktivitas masyarakat yang ketiga hal tersebut harus berjalan bersama.
“Kita salurkan bantuan untuk UMKM-UMKM dalam bentuk berbagai jenis sarana prasarana yang sifatnya memperkuat UMKM yang sudah berjalan,” jelasnya.
Dia melanjutkan, bantuan pemerintah kabupaten tak sebatas hibah sarana prasarana. Melainkan juga bantuan dalam menyiapkan pasar bagi produk UMKM. Dengan adanya jaminan pasar, maka UMKM akan dapat bertahan dan berkembang.
“Makanya kita berupaya soal pasar ini melalui regulasi-regulasi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Mulai dari beras lokal sampai produk-produk olahan makananan dan minuman, pemerintah kabupaten melalui kebijakannya berupaya menjamin pasar sistemik,” tuturnya.
Adanya jaminan pasar, kata Muda, diharapkan juga akan memicu semangat pelaku usaha untuk produktif. Sehingga akan lahir varian-varian produk baru, desa-desa wisata baru, dan kian lekatnya masyarakat dengan produk UMKM.
“Tidak lain semuanya ini untuk mengurangi pengangguran apalagi di tengah pandemi seperti ini. Tentu kita harus buat supaya ekonomi di semua desa itu bergerak,” tegasnya.
Terkait pemberian penghargaan kepada koperasi, UMKM, dan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan Berprestasi, Muda Mahendrawan mengatakan hal itu dilakukan untuk memberikan motivasi agar selalu fokus. Sebab menurutnya kelemahan selama ini adalah kurangnya fokus pada satu bidang tertentu.
“Belum satu produk dijadikan benar-benar berkualitas, sudah berpindah lagi ke produk lainnya. Mungkin karena kita ini mudah menyerah,” ujarnya.
Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah mengapresiasi UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi. Hal itu, menurut dia, adalah sebuah bentuk semangat dan ketangguhan. Sehingga pemerintah daerah juga semakin berkomitmen untuk menguatkan dan memulihkan daya usaha UMKM.
“Kami dari DPRD bersama bupati akan terus berupaya agar UMKM dan koperasi di Kubu Raya ini bisa terus menggeliat dan bergerak,” katanya.
Agus pun mengajak para pelaku UMKM untuk gigih berjuang. Terlebih di masa sulit akibat pademi.
“Jangan patah semangat di masa seperti ini. Kita harus optimistis bahwa dengan pulihnya ekonomi UMKM dan koperasi akan bisa mendorong dan mendongkrak perekonomian nasonal,” ucapnya.
Nurhawati, pelaku usaha madu kelulut asal Kecamatan Sungai Raya, berterima kasih atas bantuan kemasan label yang diterimanya. Menurut dia, persoalan kemasan sering menjadi kendala bagi merek-merek lokal untuk bersaing. Karena itu, dirinya sangat bersyukur dengan adanya bantuan tersebut.
“Bantuan ini sangat penting bagi kami. Sebab urusan kemasan dan tampilan ini seringkali menjadi persoalan tersendiri. Biarpun kualitas produknya yang baik, tapi kalau tidak dikemas sebagaimana mestinya akhirnya tidak akan menarik juga di mata konsumen,” ucapnya. (Sym)
Discussion about this post