– Melalui pilar ‘Green’ dalam bertransformasi, PLN terus kerkomitmen untuk mengelola pembangkit yang ramah lingkungan, hal tersebut mutlak dilakukan agar proses bisnis yang dilaksanakan oleh PLN tidak berdampak buruk pada lingkungan dan kehidupan masyarakat. Hal tersebut diungkap Manajer PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Kapuas, Sumbono.
UPDK Kapuas saat ini mengelola 6 unit pembangkit, yakni PLTD Sungai Raya, PLTG Siantan, PLTD Siantan, PLTU Ketapang, PLTD Sukaharja, dan PLTD Teluk Melano, dengan daya mampu sebesar 119,10 MW.
Menurutnya, upaya dalam mengelola pembangkit yang ramah lingkungan yaitu dengan mengimplementasikan cofiring (penggunaan campuran bahan bakar batubara dengan biomass) di PLTU Ketapang dan PLTU Sanggau (Saat ini pengelolaannya di PLN UPDK Singkawang), serta pengolahan air limbah di Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sebelum dibuang ke sungai, sehingga air limbah tersebut sama sekali tidak menggangu biota air atau merusak lingkungan.
“Untuk mengawasi serta memantau kualitas air limbah mesin pembangkit agar tidak mencemari lingkungan, kami melakukan pengujian setiap hari untuk memastikan agar air limbah yang dibuang benar-benar aman,” ungkap Sumbono, Rabu (30/12/2020).
Pembuangan air limbah tersebut menurutnya juga harus dibawah ambang batas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Untuk limbah PLTD kadar Total Organic Carbon (TOC) maksimal sebesar 110 ppm, sementara limbah TOC dari PLTD yang dikelola UPDK Kapuas rata-rata berkisar antara 0 hingga 10 ppm. Untuk konsentrasi minyak lemak dari PLTD cuma 0,01 ppm, sedangkan ambang batas maksimal yang ditetapkan oleh Pemerintah sebesar 15 ppm.
“Saat ini unit pembangkit kami, yakni PLTD Sei Raya, PLTD dan PLTG Siantan sudah mengantongi penghargaan proper biru dari Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, artinya pengelolaan pembangkit di 3 unit kami tersebut sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan sangat ramah lingkungan,” ujar Sumbono.
Lebih lanjut Sumbono menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pembangkit namun tetap memperhatikan aspek kesehatan dan kelestarian lingkungan.
“Kami berharap, proses bisnis yang kami jalankan benar-benar dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat serta tidak menggangu kesehatan dan kebersihan lingkungan,” pungkas Sumbono. (m@nk)
Discussion about this post