– Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Stakeholders ke-2 Kepong Bakol Wark Mapping Pemulihan dan Menanjakan Ekonomi Kubu Raya, Senin (15/02/2021). Kegiatan digelar di aula Kantor Bupati Kubu Raya.
“Di tahun 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya masih dalam upaya Recovery atau Pemulihan dan Penanjakan ekonomi meskipun penurunan pertumbuhan ekonomi tidak dapat dihindari, namun Kabupaten Kubu Raya masih dalam angka yang positif di akhir tahun 2020 lalu, yaitu 1,16% dengan kontribusi utama dari sektor pertanian. Ini dilkukan analisa BPS, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kubu Raya tahun 2021 bisa mencapai angka 4%,” terang Muda.
Muda menuturkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Kubu Raya di tahun 2021 tentunya masih melanjutkan, menuntaskan penanganan Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi serta memperkuat ketahanan domestik. Pemerintah Kubu Raya juga akan memperkokoh reformasi struktural dengan meningkatkan iklim investasi dengan mendorong inovasi dan daya saing.
“Kabupaten Kubu Raya juga akan fokus untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) lewat reformasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial,” ucapnya.
Untuk mencapai semua itu, strategi yang dilakukan melalui peningkatan kolaborasi dan sinergitas dengan Sistem Kepong Bakol.
“Selama ini sudah berjalan dengan melibatkan semua pihak yang berperan terhadap pembangunan di Kabupaten Kubu Raya, termasuk para stakeholders diluar instansi pemerintahan yang perpanjangan tangan pemerintah pusat melalui program-program nasional dan internasional yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Kubu Raya,” katanya.
Muda mengingatkan,agar dalam melaksanakan pekerjaan harus terukur, sehingga menghasilkan capaian yang maksimal.
“Apalagi diamanahkan melalui APBD yang bentuknya investasi, baik fisik maupun non fisik pasti ada kekurangannya. Tapi bagaimana caranya anggaran untuk meramunya biar efektif. Dan tidak bisa dikerjakan sekaligus. Pasti melalui tahapan-tahapan untuk menyelesaikannya,” katanya.
Semua stakeholder baik swasta, terutama NGO ini, yang jumlahnya cukup banyak yang semuanya sudah mempunyai program. Baik program lingkungan, sumber alam, di sektor penguatan pemberdayaan perempuan, isu-isu gender, juga isu- isu kesehatan.
“Hal tersebut untuk mengejar IPM, pertumbuhan ekonomi. Apa yang dilakukan teman-teman juga berkontribusi. Kita memaksimalkan cara ini. Kita ingin apa yang dilakukan pemerintah di kawal oleh teman-teman dibawah. Jangan terpisah,” harapannya.
Dia mengatakan, NGO ini sudah mempunya program, seperti pertanian, perkebunan dan lain sebagianya bisa dikawal oleh teman-teman hingga ke tingkat bawah.
“Mereka ini sudah mempunyai program, baik program pemberdayaan, program terkait di lahan gambut, perhutanan dan lain sebagainya hingga program pesisir dan memiliki hal yang sama dalam pembangunan, terutama meningkatkan ekonomi di masyarakat,” katanya.
Muda menambahkan, yang dilakukan pemerintah dan teman-teman di NGO juga harus memaksimalkan berdampingan, sehingga program yang diberikannya terarah.
“Kami yakini, mereka(NGO) kebanyakan melakukan pendampingan di desa-desa. Ada pendampingan lima desa ada juga tiga desa per NGO. Kalau bisa capaian teman-teman di NGO maksimal dan hasil di pemerintahan Kabupaten Kubu Raya, termasuk IPM dan maupun peningkatan ekonomi yang berkualitas, lebih maksimal untuk kedepannya,” katanya.
Sejauh ini, kata Muda, di Kubu Raya, semua program sudah berjalan dengan baik, tinggal kecepatan untuk ditingkatkan.
“Kita harapkan dengan cara ini dengan isu-isu gender juga, dengan rumah tangga, akan mempengaruhi indeks kepuasan masyarakat dan juga ngejar kelayakan hidup rumah tangga bisa kita kepung. Data-data ini penting, supaya benar-benar bisa bisa konsolidasi satu data yang benar-benar menggambarkan ketemu antara satu dengan yang lain,” pungkasnya. (sym)
Discussion about this post