– Keberadaan SMA Negeri di beranda depan NKRI sangat dibutuhkan. Begitu pula di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.
“Kecamatan Entikong adalah beranda depan perbatasan RI dan Malaysia, sudah layak untuk adanya SMA/SMU untuk peningkatan SDM di daerah Perbatasan. SMK sudah ada, SMA/SMU yang belum ada,” kata Anggota DPRD Sanggau, Edi Emilianus, Selasa (23/02/2021).
Selama ini masyarakat sangat menginginkan adanya SMA/SMU negeri. Untuk itulah, Edi berharap tahun ini SMA/SMU sudah ada di Kecamatan Entikong.
“Kalau dari pendukung untuk didirikan SMA/SMU sudah ada 5 SLTP yang ada di Kecamatan Entikong. Kita juga sedang mengusulkan terkait pembangunan SMA/SMU di wilayah perbatasan tersebut,” tegasnya.
Usulan baru tahap rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau dan selanjutnya rekomendasi Bupati.
“Karena kewenangan untuk SMA/SMU dan SMK ada di Pemprov. Usulan untuk pembangunan lagi dalam proses untuk pembangunannya,” jelas Edi.
Ketua DPRD Sanggau, Jumadi mendukung adanya SMA/SMU di Kecamatan Entikong yang merupakan beranda depan perbatasan RI – Malaysia.
“Harapan kita ya kalau bisa segera terealisasi. Apalagi dengan penerimaan siswa/siswi sistem zonasi, jika sudah ada SMA tentunya sangat membantu. Nah, kita harapkan kalau bisa tahun ini bisa dibangun,” kata Jumadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sanggau, Sudarsono surat permohonan rekomendasi pendirian sekolah baru telah disampaikan Ketua pengelola pendirian SMAN 1 Entikong tanggal 15 Februari 2021. Selanjutnya, pihaknya memberikan rekomendasi dan menyetujui untuk mendirikan SMAN 1 Entikong dengan berbagai pertimbangan. Pertama, Kecamatan Entikong sampai saat ini belum memiliki SMA Negeri
Kedua, Kecamatan Entikong memiliki 6 Sekolah pendukung (5 SMP Negeri dan 1 Mts Swasta) dengan jumlah siswa pada tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 282 siswa.
“Siswa lulusan yang berasal dari 6 sekolah pendukung tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh ke Kecamatan Sekayam, jika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA,” katanya, Selasa (23/02/2021).
Kemudian, lanjut Sudarsono, meningkatkan dan mendekatkan akses pemerataan layanan pendidikan serta mengurangi angka putus sekolah khususnya di wilayah perbatasan. (faf)
Discussion about this post