– PLN Kalimantan Barat gelar simulasi tanggap darurat dan teror bom di halaman kantor PLN UP2D Kalbar, Jalan Ismail Marzuki Pontianak, Kamis (27/05/2021) lalu. Simulasi tersebut bekerja sama dengan Polda Kalbar.
Menurut General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, kegiatan simulasi ini dalam rangka penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 dan Peraturan Kapolri Nomor 24 tahun 2017. Kemudian untuk mengantisipasi serta mengevaluasi kesiapan alat dan petugas dalam menanggulangi potensi bahaya kebakaran dan ancaman terorisme pada instalasi kelistrikan yang merupakan bagian dari objek vital nasional (Obvitnas).
“Dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, kami tetap memperhatikan aspek ke keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari sisi internal perusahaan maupun lingkungan sekitar,” ungkap Ari.
Dikatakannya, kegiatan serupa juga telah dilakukan di seluruh unit-unit layanan yang ada di Kalimantan Barat, dengan melibatkan instansi terkait, seperti PMI, Kepolisian, serta institusi pemadam kebakaran setempat.
“Kegiatan yang kami laksanakan tidak terlepas dari kerjasama yang baik antar instansi, seperti PMI, Kepolisian khususnya Pamobvit, Gegana Polda Kalbar, dan Damkar yang ada di Kota Pontianak,” jelas Ari.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa kegiatan serupa akan dilaksanakan secara rutin dan berkala untuk memastikan seluruh karyawan dan petugas benar-benar memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja agar bisa memberikan layanan kepada masyarakat secara optimal. (m@nk)
Discussion about this post